Pemkot Surabaya Bakal ‘Refocusing’ Anggaran Khusus untuk UMKM Kampung Tangguh
Redaksi

SURABAYA, Tugujatim.id – Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana menyampaikan bahwa bakal melakukan ‘refocusing’ anggaran dari Kelurahan dan proyek-proyek Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya yang belum bisa dijalankan tahun 2021 ini, khusus untuk membantu perputaran Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di posko kampung tangguh tatkala Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro di Surabaya.
“Semoga Surabaya cepat pulih dari pandemi. Jadi sebetulnya, dalam situasi pandemi, memang anggarannya (dari Kelurahan dan proyek-proyek Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya (DPUBMP), red) saya ‘refocusing’ untuk pandemi membantu masyarakat bawah,” terang Whisnu Sakti pada pewarta Tugu Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (11/02/2021).
Selain itu, Whisnu juga berupaya menyediakan, membangkitkan dan menyegarkan UMKM di tengah PPKM mikro yang dapat difungsikan sebagai Dapur Umum Posko Pemantauan PPKM mikro di setiap RT, RW atau Kelurahan/Kecamatan, sebagai upaya membantu warga yang kesulitan makan dampak dari PPKM mikro.
“Jadi ke depan yang harus kita sediakan adalah bagaimana bisa membangkitkan ekonomi bawah, UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah, red) bisa dibangkitkan kembali, dengan kondisi PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, red) mikro ini sekalian kita guyurkan agar UMKM di bawah ini bisa berputar,” lanjutnya.
Dapur umum di posko tersebut bakal dipakai UMKM untuk membuat nasi bungkus dan menyalurkan ke warga-warga yang membutuhkan, kesulitan dan terdampak PPKM mikro di tingkat yang paling dekat yaitu RT, RW, Kelurahan/Kecamatan di Surabaya.
“Jadi buka dapur umum di posko kampung tangguh itu gunanya untuk memberdayakan UMKM yang ada di sana, bagaimana nanti beli nasi bungkusnya, bagaimana nanti bisa memberi makan pada warga dan sebagainya,” tuturnya.
“Agar ekonomi di bawah semakin bergairah. ‘Recofushing’ dari dana kelurahan dan beberapa proyek-proyek PU (Pekerjaan Umum atau DPUBMP, red) yang memang kita pikir belum strategis harus kita laksanakan tahun ini, bisa kita pakai refocushing,” lanjutnya.
Di akhir percakapan, Whinu berharap untuk tetap bisa menjaga Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Surabaya, termasuk generasi milenial, generasi muda yang perlu diperhatikan kualitas pendidikannya di tengah pandemi COVID-19.
“Sumber Daya Manusia (SDM, red) di Surabaya juga perlu kita perhatikan, generasi muda juga kita perhatikan jangan sampai dengan kondisi pandemi ini sudah jampir anniversary ini, justru bisa meningkatkan kualitas anak didik kita, itu yang tidak kita mau,” pungkasnya.
Sebagai informasi, para pewarta Surabaya tatkala melakukan peliputan di Gedung Negara Grahadi, tidak mendapat akses untuk wawancara dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Gubernur Jawa Timur juga sudah tidak terlihat di ruang pelaksanaan agenda pelantikan secara definitif dari Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana. (Rangga Aji/gg)