PASURUAN, Tugujatim.id – Sudah dua hari upaya pencarian jasad kakek hanyut terseret banjir di Pasrepan, Kabupaten Pasuruan, dilakukan Tim SAR Gabungan dan BPBD. Namun, jasad kakek bernama Sanudi, 49, yang menghilang akibat diterjang luapan air sungai di Desa Galih itu belum ditemukan hingga Sabtu pagi (27/11/2021).
Komandan tim Basarnas Surabaya Putra Rostya mengungkapkan, proses pencarian jasad kakek hanyut ini cukup sulit karena terkendala hujan ditambah dengan kontur sungai yang tajam.
“Apalagi tiap hari turun hujan, nantinya akan berdampak ke derasnya aliran air dari atas ke bawah,” ujar Putra.
Meski begitu, tim gabungan Basarnas akan tetap melanjutkan pencarian jasad kakek hanyut itu pada hari ini dengan menerjunkan dua tim regu sekaligus.
“Sampai saat ini korban masih belum ditemukan. Dari hasil laporan 2 tim SRU masih nihil,” ungkapnya.
Rencananya, dua tim RSU (Rescue and Search Unit) akan melakukan pencarian di dua titik berbeda. Tim RSU pertama akan fokus menyisir pinggiran sungai di bawah jembatan Desa Klakah, Pasrepan hingga sejauh 2 km. Sementara tim RSU kedua akan melakukan pencarian dari sepanjang sungai sejauh 3 km ke arah Jembatan Sibon hingga ke bawah.
Diberitakan sebelumnya, dilaporkan jika kakek Sanudi, 49, warga asal Dusun Krajan, RT 01, RW 01, Desa Pasrepan, Kabupaten Pasuruan, hilang sejak Kamis sore (25/11/2021). Tubuh Kakek Sanudi hanyut terseret banjir ketika sedang mencari pakan burung bersama menantunya, Ulum, 21, di pinggir sungai Desa Galih, Pasrepan, Kabupaten Pasuruan.