TUBAN, Tugujatim.id – Tim Gabungan BPBD Kabupaten Tuban, Basarnas Surabaya, TNI dan Polri memutuskan untuk menghentikan sementara proses pencarian petani yang hanyut di Sungai Avour Suru, Desa Cendoro pada Rabu (20/1/2021) kemarin. Penghentian tersebut dilakukan karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan pada Kamis (21/1/2021) sore.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Pelaksanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, Yudi Irwanto.
Pihaknya menuturkan kondisi cuaca yang hujan, dikhawatirkan debit air sungai bakal naik.
“Keselamatan petugas juga harus diperhatikan,” kata Yudi Irwanto kepada awak media, Kamis (21/1/2021).
Mantan Kabag Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Tuban ini menambahkan, petugas yang diturunkan sudah menyisir dari mulai titik jatuh hingga muara empat kali. Namun, sampai saat ini belum juga ditemukan.
“Ini sudah bolak-balik nyisir dan menyusuri sungai,” tambahnya.
Tak hanya itu, pencarian terhadap petani yang hanyut tersebut juga dilakukan di titik muara air sungai atau dermaga tambat labuh kapal motor nelayan hingga radius satu kilo meter dari bibir pantai.
“Tadi Basarnas juga mencari di dermaga TPI Palang sana,” ungkapnya.
Kendati dihentikan sementara, jika nanti ada laporan dari warga mendapati jenazah terapung atau informasi lebih lanjut. Tim gabungan tak segan-segan turun ke lapangan untuk evakuasi.
“Kami mohon doanya, supaya korban cepat ditemukan,” pungkasnya.
Sebatas diketahui, petani yang hanyut tersebut yakni bernama Somad (49). Ia bersama anaknya awalnya sedang membajak sawah dengan traktor yang lokasinya di selatan Sungai Avour Suru. Selesai membajak, Somad hendak pulang mengambil motor di utara sungai dengan menyeberang. Karena arus kuat akhirnya Somad hanyut. (Dur/gg)