MALANG, Tugujatim.id – Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, berinisial PTH, 28, ditetapkan sebagai tersangka usai menggelapkan dana sebesar Rp 450 juta. Kini kuasa hukum PTH, yaitu Didik Lestariono, menduga ada oknum lain yang terlibat dalam kasus tersebut.
“PTH mengaku ada orang-orang sebelumnya yang juga menggelapkan dana bantuan sosial (bansos). Mereka sudah disanksi, diberhentikan, dan disuruh mengembalikan uang seadanya. PTH berpikir kalau ketahuan hanya disanksi seperti itu. Akhirnya dia meniru,” ujar Didik, Senin (16/08/2021).
Menurut dia, Koordinator Pendamping PKH di desa tersebut juga harus dimintai keterangan. Karena diduga mengetahui penyelewengan dana sebelumnya dan hanya memberhentikan oknum sebelumnya tanpa membawa ke ranah hukum.
“Kalau lihat sanksinya, mereka diberhentikan lalu mengembalikan uang. Artinya, koordinatornya ini mengetahui, tapi tidak membawa perkara ini ke ranah hukum, diputusi sendiri. Sementara kerugian negara mungkin belum kembali seutuhnya, bisa jadi masih kurang,” jelasnya.

Berdasarkan pengakuan PTH, Didik mengatakan, ada tiga pendamping PKH lain yang diduga sudah melakukan penggelapan dana bansos sebelumnya. Namun, dia tidak bisa memastikan sejak kapan mereka beraksi.
Dia menyarankan, agar kepolisian juga memeriksa atau memintai keterangan kepada oknum-oknum yang disebutkan oleh PTH. Karena menurut dia, mereka diduga juga berpotensi melakukan pelanggaran.
“Kalau tersangka menyebut beberapa nama, polisi seharusnya juga memanggil mereka. Lalu diperiksa dan dikorek keterangannya. Bahkan, mungkin bisa saja sangkaan pelanggarannya lebih berat lagi. Sebab, seniornya ini melakukan, mengetahui, dan hanya diam saja,” ucapnya.
Untuk itu, dia berharap, pihak kepolisian bisa terus melakukan upaya pengembangan terkait kasus tersebut. Dengan demikian, penegakan hukum bisa ditegakkan secara merata.