Penemuan Mayat Lansia di Tegalan Sukorejo Pasuruan, Diduga usai Kunjungi Istri Kedua

Mayat lansia.
Tim Inafis dan petugas puskesmas saat mengecek jenazah lansia pria yang ditemukan di tegalan di Dusun Godong Timur, Desa Sebandung, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, Rabu (24/05/2023). (Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim)

PASURUAN, Tugujatim.id Sesosok mayat lansia berjenis kelamin laki-laki ditemukan di tegalan di Dusun Godong Timur, Desa Sebandung, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, Rabu pagi (24/05/2023). Pria lanjut usia tersebut diduga meninggal dunia saat perjalanan pulang usai mengunjungi rumah istri keduanya.

Kapolsek Sukorejo AKP Safiudin mengatakan, jenazah pria bernama Mitro, 60, warga Desa Watuagung, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, itu ditemukan sekitar pukul 09.00 WIB. Korban ditemukan warga sudah tergeletak di tegalan dalam kondisi memakai baju batik lengkap dengan sarungnya.

Sementara di samping korban terparkir motor Honda Vario berwarna merah bernopol N 2798 TDR miliknya.

“Kepala dusun setempat curiga ada motor yang terparkir di tegalan, setelah didekati ternyata ada mayat pria tergeletak,” ujar Safiudin.

Mayat lansia di tegalan Pasuruan.
Petugas olah TKP di tegalan di Dusun Godong Timur, Desa Sebandung, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, Rabu (24/05/2023). (Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim)

Warga pun melaporkan penemuan mayat lansia tersebut ke Polsek Sukorejo. Petugas bersama tim Inafis Polres Pasuruan dan petugas puskesmas setempat memeriksa kondisi tubuh korban. Namun, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh Mitro.

Safiudin menyebut, dugaan penyebab korban meninggal dunia akibat penyakit bawaan yang dideritanya.

“Keluarga menyampaikan bahwa korban mempunyai riwayat sakit darah tinggi,” ungkapnya.

Menurut pengakuan keluarga korban, lansia ini sempat mengunjungi rumah istri keduanya di Desa Karangmengga, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, sejak Selasa malam (23/05/2023). Biasanya korban kembali ke rumah istri pertamanya di Desa Watuagung, Kecamatan Prigen, pada keesokanpaginya. Namun tidak seperti biasanya, pagi ini korban tidak kunjung kembali pulang.

“Keluarga sudah berkali-kali menghubungi korban melalui HP, namun tidak ada jawaban dan baru mengetahui Bapak Mitro meninggal dari polisi,” jelasnya.

Jenazah Mitro sempat dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Porong guna divisum luar. Namun, pihak keluarga menolak untuk diotopsi dengan membuat surat pernyataan.