MOJOKERTO, Tugujatim.id – Kondisi jalan yang membentang pada jalur perbatasan Mojokerto dengan Kota Batu terbilang ekstrem. Beberapa ruas jalan terlihat berliku serta naik turun. Kondisi yang demikian membuat pengecekan kendaraan AKDP Mojokerto-Batu dilakukan berkala secara rutin.
Kendaraan AKDP Mojokerto-Batu via Cangar berkapasitas 12 penumpang ini terlihat mendapat pengecekan berkala pada Jumat (15/03/2024). Pengecekan yang dilakukan bervariasi, mulai dari sistem pengereman, kondisi kaki-kaki kendaraan, sistem kelistrikan, termasuk fungsi-fungsi lainnya.
Baca Juga: Cemburu Buta Tak Terima Mantan Dekat Pria Lain, Pemuda di Tuban Keroyok Warga Widang
Also Read
“Bisa kami lakukan dua kali seminggu untuk rampcheck. Selain untuk keperluan administrasi, pengecekan juga bermaksud memastikan kondisi kendaraan layak dan siap menempuh jalur sesuai standard operating procedure (SOP) yang berlaku,” terang Kasi Dalops UPT LLAJ Mojokerto Dishub Jatim Akhmad Yazid, Jumat (15/03/2024).
Yazid menjelaskan, pengecekan ini tidak hanya demi kelayakan operasional kendaraan. Antusiasme masyarakat pada akhir pekan saat menggunakan AKDP Mojokerto-Batu via Cangar turut mendapat atensi.
“Jadi agar ada kesinambungan antara perawatan dan pengecekan berkala dengan keamanan dan kenyamanan penumpang. Laporan yang masuk ke kami, penumpang bisa dua kali lipat saat weekend. Cukup ramai saat akhir pekan, mayoritas ingin menghabiskan waktu di tempat wisata,” ujar Yazid.
Selain mengecek unit kendaraan, momen rampcheck juga digunakan sebagai sarana edukasi bagi pengemudi. Terutama perihal kehati-hatian saat sedang melintasi jalur yang ekstrem.
“Kami juga imbau kepada pengemudi-pengemudi agar menjaga konsentrasi. Terutama saat kondisi jalan berliku atau naik turun. Butuh kewaspadaan meski pengemudi sudah dinyatakan layak melintasi jalur Mojokerto-Batu via Cangar,” beber Yazid.
Tidak hanya itu, saran dan masukan dari pengemudi juga mengemuka saat momen pengecekan kendaraan. Seperti perlunya alat komunikasi tambahan karena sinyal ponsel sulit muncul bila AKDP melintasi jalan-jalan tertentu.
“Misal masuk kawasan hutan kan sinyal mereka sulit. Maka perlu adanya alat tambahan sebagai bentuk antisipasi bila alat komunikasi berupa ponsel sulit sinyal. Semacam handy talkie (HT) dan repeater untuk memperkuat sinyalnya,” tutur Yazid.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Hanif Nanda Zakaria
Editor: Dwi Lindawati