PASURUAN, Tugujatim.id – Perayaan Imlek 2574 Kongzili, menjadi berkah tersendiri bagi penjual kepiting di pesisir Pasuruan. Penjualan kepiting Pasuruan pun laris maris untuk dimasak sebagai sajian saat tahun baru Imlek.
Salah satunya seperti yang dirasakan penjual kepiting di Dusun Kisik, Desa Kalirejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan. Berdasarkan pantauan Tugu Jatim, di lokasi pengepul kepiting terlihat ramai didatangi pembeli.
Marfuah, 50, seorang penjual kepiting menyatakan, setiap kali momen perayaan Imlek, banyak kaum Tionghoa yang mencari olahan laut seperti kepiting, rajungan, hingga udang.
“Kalau sudah mendekati Imlek gini yang paling laris itu kepiting. Ada juga yang beli rajungan sama udang,” ujar Marfuah pada Sabtu (21/01/2023).
Dia menyatakan peningkatan penjualan kepiting Pasuruan ini sudah terjadi sejak sebulan sebelum tahun baru Imlek yang jatuh pada Minggu (22/01/2023). Dalam sehari, dia bisa menjual paling banyak hingga 30 kilogram kepiting.
“Hari-hari biasanya laku 2-3 kilo. Pas Imlek gini, kalau pas pasokannya banyak bisa sampai 30 kilo terjual,” ungkapnya.
Harga jual kepiting pun bisa meningkat hingga dua kali lipat. Menurut Marfuah, di hari-hari biasa, kepiting dijual Rp150 ribu per kilo. Namun, menjelang imlek, penjualan kepiting Pasuruan dibanderol Rp350 ribu per kilo.
“Harganya bisa tambah mahal lagi kalau mendekati Imlek,” ungkapnya.
Sementara itu, Faiza, 29, seorang pembeli asal Kecamatan Kraton ini mengaku banyak mendapat pesanan dari teman-temannya yang merupakan kaum Tionghoa untuk membeli kepiting.
“Saya beli dua kilo langsung di sini, teman-teman saya banyak yang nitip soalnya rumah saya dekat pesisir. Katanya buat masak-masak pas Imlek,” ujarnya.