JEMBER, Tugujatim.id – Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak, khususnya sapi, kembali mencuri perhatian publik. Di Kabupaten Jember, pusat kesehatan hewan (puskeswan) yang tersebar di beberapa kecamatan, mendapat laporan warga atas penyakit PMK yang merebak di sepanjang musim hujan.
Namun, banyak masyarakat yang bertanya-tanya mengenai keamanan mengonsumsi daging sapi yang terjangkit penyakit PMK. Apakah daging sapi yang terinfeksi PMK masih aman untuk dikonsumsi? Simak penjelasannya di sini.
Apa Itu Penyakit PMK?
Penyakit mulut dan kuku (PMK) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang hewan berkuku genap, seperti sapi, kambing, domba, dan babi. Virus ini mengakibatkan luka pada mulut, kuku, dan demam tinggi pada hewan yang terinfeksi.
Baca Juga: Sidang Lanjutan, Briptu FN Tersangka Polisi Bakar Suami di Mojokerto Dituntut 4 Tahun Penjara
Meski PMK menular dengan cepat di kalangan hewan, banyak orang bertanya-tanya tentang risiko PMK terhadap kesehatan manusia, terutama terkait dengan konsumsi daging sapi yang terjangkit.
Apakah Daging Sapi Terjangkit PMK Aman Dikonsumsi?
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jember drh Elok Kristanti menjelaskan, daging sapi yang terjangkit PMK sekalipun masih aman untuk dikonsumsi.
Tentunya, dalam pengelolaan daging sapi yang terjangkit PMK masih sama dengan daging pada umumnya.
“Daging sapi yang terjangkit PMK aman dikonsumsi, tetapi dengan perlakuan sama seperti daging umumnya yaitu dimasak dulu,” ujar saat dikonfirmasi daring pada Selasa (17/12/2024).
Dia juga memperingatkan, ada beberapa bagian tubuh dari hewan ternak yang terjangkit PMK untuk tidak dikonsumsi, seperti bagian kepala, kaki, maupun bagian yang ada lukanya. Bagian tersebut sebaiknya dibakar atau dimusnahkan.
Baca Juga: Mencuat! Kasus PMK di Jember Serang Ratusan Hewan Ternak Sapi, Ini Lokasi Persebarannya
Elok Kristanti melanjutkan, penyakit PMK bukan penyakit zoonosis, artinya tidak menularkan dari hewan ternak seperti sapi ke manusia.
“Penularan hanya terjadi pada hewan rentan berkuku belah yaitu sapi, kambing, domba, babi, kerbau, rusa, dan lain-lain,” jelas Elok Kristanti.
Terkait keparahan kondisi hewan ternak terjangkit PMK yang disembelih, Elok Kristanti menegaskan bahwa hal tersebut sulit diprediksi karena bergantung pada kerusakan organ dalam hewan yang susah dilihat secara fisik.
“Misal pagi sapi yang hanya luka-luka sariawan sedikit dan masih mau makan tiba-tiba malamnya bisa langsung mati. Sementara di kasus lain yang sudah ngiler-ngiler parah, kadang dengan diobati masih bisa bertahan atau sembuh,” ujar Elok Kristanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Diki Febrianto
Editor: Dwi Lindawati