MALANG, Tugujatim.id – Temuan 50 poket tembakau di dalam makanan mendol yang diselundupkan masuk ke Lapas Kelas I Lowokwaru Malang terbukti bukanlah narkotika. Lantas, apa yang membuat Mamik selaku ibu dari salah seorang warga binaan kasus narkotika ini mengirim paket tembakau dengan sembunyi-sembunyi itu semata atas dasar ‘rasa sayang’ ibu kepada anak.
Hal itu diungkapkan Mamik saat konferensi pers dengan didampingi Kasatreskoba Polresta Malang Kota, Kompol Anria Rosa Piliang, Sabtu (30/1/2021). Sebagai ibu, dia merasa tidak tega anaknya tidak bisa menjangkau kebutuhan rokok di dalam Lapas yang tergolong mahal.
Selain itu, Mamik mengaku juga tidak tahu apakah mengirim rokok atau tembakau masuk ke Lapas adalah hal yang dilarang atau tidak. Sebelumnya dia juga pernah mengirim rokok di wadah plastik transparan. Namun, rokok itu tidak pernah sampai di tangan anaknya.

”Sejak itu saya gak tahu apa kirim tembakau itu dilarang apa tidak. Saat itu, saya juga gak dipanggil atau dimarahi. Yang jelas rokoknya hilang. Akhirnya saya cari cara bagaimana memasukkan rokok ke dalam. Nah, ada ide lewat mendol itu,” kisahnya sambil terisak menahan tangis.
Seperti diketahui, tembakau ini dikirim dalam tiga paket tas plastik berisi berbagai jenis makanan. Mulai tahu goreng, nasi, mie, sambal goreng, bumbu pecel, kopi hingga mendol. Kata Mamik, semua itu terutama mendol adalah jenis makanan kesukaan anaknya yang membuat dirinya teringat dan akhirnya terbersit ide itu.
Hanya dengan cara ini, aku Mamik, dirinya bisa menunjukkan kasih sayangnya kepada seorang anak, meski dibatasi tembok penjara. Kata dia, nalurinya untuk menafkahi sang anak masih terus ada meski tersangkut kasus kejahatan sekalipun.
”Akhirnya saya kirim keduanya, tembakau saya buntel (bungkus, red) pakai mendol. Kebetulan, anak saya suka sekali sama mendol. Saya juga kasihan kalau dia selama ini gak bisa beli rokok. Terus terang sebagai ibu kepikiran, saya gak tega. Kami mohon maaf kepada semuanya jika memang cara ini tidak berkenan. Tidak ada maksud apa-apa,” tuturnya.
Seperti diketahui, polisi menegaskan tidak ada kandungan narkotika dalam tembakau yang disita tersebut. Hasil labfor menunjukkan tembakau selundupan itu murni mengandung nikotin.
”Dari hasil labfor, tidak ada unsur narkoba dalam kandungan tembakau yang dicurigai diselundupkan masuk ke Lapas Lowokwaru kemarin. Jadi dalam hal ini tidak ada unsur pidana,” tegas Rosa.
Sementara, diketahui bahwa pengirim tembakau ini ternyata adalah ibu kandung dari salah tiga warga binaan kasus narkotika di Lapas. Namanya Mamik Winarsih, warga Wajak, Kabupaten Malang dan saudarinya Anik Nur Jannah warga Muharto Gang 7. Mereka adalah sanak keluarga warga binaan atas nama Roby dan Aris.
Saat diinterogasi, lanjut Rosa, kedua pengirim ini juga mengaku sengaja mengirim tembakau dengan modus makanan mendol ini untuk anaknya.
”Sudah kami interogasi dan ibu Mamik mengaku kalau kirim tembakau dicampur dengan makanan lain, tahu sampai mendol,” imbuhnya. (azm/gg)