BATU, Tugujatim.id – Menjelang peringatan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah pada 2022 ini, ancaman virus PMK masih mengintai. Karena itu, Pemerintah Kota Batu membatasi penyembelihan hewan kurban hanya di rumah pemotongan hewan (RPH). Tapi, jika ingin menyembelih secara mandiri harus seizin dinas terkait.
Aturan soal pembatasan penyembelihan hewan kurban itu sudah tertuang dalam SK yang dikeluarkan Wali Kota Batu. SK itu terkait pelaksanaan pemotongan hingga penentuan lokasi penjualan hewan kurban. Intinya, Pemkot Batu memberikan kesempatan agar umat Islam bisa memperingati Hari Raya Idul Adha, tapi tetap berjalan aman dan sehat.
Selain itu, Pemkot Batu telah membolehkan pedagang hewan kurban beraktivitas lagi mulai 1-13 Juli 2022. Tentunya, mereka wajib memperhatikan protokol Covid-19 dan virus PMK. Untuk mempermudah pengawasan, lokasi perdagangan resmi hanya ada di 7 titik.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, 7 lokasi itu itu menyebar di Kelurahan Temas, Kelurahan Sisir, Kelurahan Ngaglik, Desa Sidomulyo, Desa Oro-Oro Ombo, dan Desa Tlekung. Untuk beberapa persyaratan yang harus dipenuhi para pedagang yang ingin berjualan, salah satunya ternak harus dalam kondisi sehat dibuktikan dengan surat keterangan kesehatan hewan.
”Selain itu, juga harus menjaga sanitasi kandang dengan melakukan desinfekasi sebanyak 2 kali dalam sehari pada pagi dan sore hari,” ungkap Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, Jumat (01/07/2022).
Bude, sapaan akrabnya, menegaskan, Hari Raya Kurban nanti yang jelas di masjid-masjid besar Kota Batu sepakat tak melakukan penyembelihan kurban di tengah wabah PMK. Dia menyarankan agar warga yang hendak kurban melakukan penyembelihan di RPH. Dengan begitu, pengawasan kesehatan hewan bisa lebih terpusat.
”Lokasi sembelih terpusat, tempat penjualan hewan juga terpusat yang sudah terverifikasi. Kalau mau sembelih sendiri di desa atau di kampung gitu gak papa, tapi harus lapor hewannya sehat ya,” imbaunya.
Dia mengatakan untuk sembelih sapi dianjurkan di RPH.
”Kami rekomendasikan kambing saja, gak masalah. Misal sapi, dianjurkan dipotong di RPH saja,” imbuhnya.
Untuk diketahui, persebaran virus PMK di Kota Batu sudah meluas. Total populasi sekitar 25 ribu ekor sapi, diperkirakan Dewanti sudah terpapar seluruhnya karena sebaran virus ini bisa terbang sejauh 60 kilometer.
”Ketika satu kena, satu kandang sudah pasti kena,” bebernya.
Hanya saja, saat ditanya data pastinya, Dewanti tidak bisa mengungkapnya. Begitu juga dari dinas pertanian sejauh ini juga sudah tidak lagi terbuka dengan datanya.
”Tapi, kami sudah dapat 12.500 dosis vaksin dan saat ini tahapannya sudah jalan,” ujarnya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim