Penyerahan Alat Screening Covid-19 “i-nose c-19” pada RSI Jemursari Surabaya

Redaksi

NewsPendidikan

Akademisi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Prof Drs Ec Ir Riyanarto Sarno MSc PhD (empat dari kiri), pembuat teknologi screening bernama i-nose c-19, menyerahkan alat deteksi Covid-19 kepada mantan Menteri Pendidikan Nasional periode 2009-2014 Prof Dr Ir KH Mohammad Nuh DEA . (Foto: Rangga Aji/Tugu Jatim)
Akademisi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Prof Drs Ec Ir Riyanarto Sarno MSc PhD (empat dari kiri), pembuat teknologi screening bernama i-nose c-19, menyerahkan alat deteksi Covid-19 kepada mantan Menteri Pendidikan Nasional periode 2009-2014 Prof Dr Ir KH Mohammad Nuh DEA . (Foto: Rangga Aji/Tugu Jatim)

SURABAYA, Tugujatim.id – Guru Besar (Gubes) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya selaku pembuat alat screening Covid-19 bernama “i-nose c-19” Prof Drs Ec Ir Riyanarto Sarno MSc PhD menyerahkan alat deteksi tersebut pada Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari Surabaya. Prof Riyan kembali memaparkan bahwa i-nose c-19 itu cara kerjanya cepat, harganya murah, dan tidak berbahaya dalam penularan sampel yang dipakai.

“Dan i-nose c-19 dibutuhkan di situasi semacam ini karena ada pandemi Covid-19. Ini adalah alat screening yang cepat, murah, dan tidak berbahaya. Kalau seseorang menderita Covid-19 atau tidak, maka dikeluarkanlah penciri, penanda, atau “biomarker” melalui keringat di ketiak,” terangnya pada pewarta Tugu Jatim di RSI Jemursari Surabaya, Senin siang (22/02/2021).

Selain itu, Prof Riyan juga memaparkan bahwa alasan memakai sampel bau keringat di ketiak karena adanya beragam zat yang dapat dipakai sebagai indikator positif dan negatif dari Covid-19. Dia memakai sensor lebar agar banyak zat yang terdeteksi.

“Mengapa di ketiak? Karena di ketiak banyak kelenjar keringat, lalu ada semacam zat yang bermacam-macam dan belum diketahui di dunia medis. Penciri dari Covid-19 itu apa? Dalam jurnal internasional Januari 2021 itu belum ada. Maka kami memakai sensor yang lebar sekali untuk menangkap berbagai gejala,” imbuhnya.

Akademisi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Prof Drs Ec Ir Riyanarto Sarno MSc PhD saat proses penyerahan alat deteksi Covid-19 ke Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari Surabaya. (Foto: Rangga Aji/Tugu Jatim)
Akademisi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Prof Drs Ec Ir Riyanarto Sarno MSc PhD saat proses penyerahan alat deteksi Covid-19 ke Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari Surabaya. (Foto: Rangga Aji/Tugu Jatim)

Dari pemakaian sensor lebar itu, Prof Riyan melanjutkan, i-nose c-19 kemudian bisa membedakan mana zat yang dapat dipakai sebagai “biomarker” mengenai penderita Covid-19 dan yang tidak mempunyai gejala-gejala Covid-19.

“Mencirikan mana orang yang sakit dan tidak sakit, dari sensor yang banyak itu muncul biomaker yang bisa kami tangkap. Alhamdulillah, dari penciri itu bisa membedakan mana yang positif dan negatif,” tuturnya.

Akurasi i-nose c-19, Prof Riyan menyebut, sebesar 91 persen. Lantas tatkala selesai menjalankan uji profile dan uji diagnosis, akurasi akan bertambah sampai 93 persen, kemudian bisa diajukan dalam tahap pemasaran.

“Untuk akurasi mencapai 91 persen, bisa diproduksi massal. Kami sedang ada uji profile dan uji diagnosis. Setelah uji diagnosis mencapai 93 persen, maka bisa mengajukan izin edar di Kementerian Kesehatan,” ucapnya.

Prof Riyan mengatakan, kerja sama dengan RSI Jemursari, RSI Ahmad Yani, RS Dr Soetomo, dan lain-lain itu dapat dipakai untuk membantu proses uji profile dan uji diagnosis agar makin efektif dan memperoleh sampel yang ideal.

“Insya Allah dengan bantuan dari kawan-kawan rumah sakit ini, sekarang yang sudah kerja sama dengan Rumah Sakit (RS) Dr Soetomo, Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari, dan RS Ahmad Yani,” ujarnya.

Dalam acara tersebut juga dihadiri Prof Dr Ir KH Mohammad Nuh DEA selaku mantan Menteri Pendidikan Nasional periode 2009-2014. Selain itu, Prof Nuh juga sebagai ketua Yayasan RSI Surabaya. (Rangga Aji/ln)

 

 

Popular Post

Keunggulan iPhone 17.

8 Keunggulan iPhone 17 Siap Jadi Primadona Dibanding Seri iPhone 16: Lebih Canggih, Lebih Kuat, dan Lebih Tipis!

Dwi Linda

Tugujatim.id – Apple kembali menghadirkan inovasi terbaru melalui iPhone 17 yang diklaim memiliki banyak peningkatan dibandingkan seri sebelumnya. Dengan berbagai ...

Gus Fawait.

Gus Fawait Resmi Teken SK Honorer PPPK Tahap 1 dan Libur Guru, Utamakan Kesejahteraan Tenaga Kerja

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Bupati Jember Muhammad Fawait (Gus Fawait) menandatangani dua kebijakan vital, yaitu terkait SK honorer PPPK yang lolos ...

Pembuangan limbah tambak.

DPRD Jember dan OPD Sidak Gabungan, Serius Tangani Keluhan Warga soal Pembuangan Limbah Tambak

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Menanggapi aksi unjuk rasa warga beberapa waktu lalu, DPRD Jember menggelar sidak bersama beberapa organisasi perangkat daerah ...

barito renewables energy dok bni sekuritas 169 ezgif.com png to webp converter

Saham BREN, Kinerja, Prospek, dan Analisis Mendalam

ilmi habibi

Tugujatim.id – Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menjadi salah satu emiten yang menarik perhatian investor di Bursa Efek ...

Banjir luapan.

16 Pintu Klep Tak Berfungsi Biang Banjir Luapan di Tempuran Mojokerto, Petugas Siaga Pantau lewat Drone

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena bencana banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Hasil asesmen ...

Puting beliung di Jember.

Angin Puting Beliung di Jember Rusak Rumah Warga Desa Jambearum, Dua Dusun Terdampak!

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Angin puting beliung di Jember, Jawa Timur, terjadi pada Jumat (28/02/2025). Akibatnya, sejumlah rumah warga di Desa ...