TUBAN, Tugujatim.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban melaksanakan upacara peringatan Hari Lahir Pancasila sekaligus peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-115, di halaman Kantor Pemkab Tuban, pada Kamis (1/6/2023).
Sekretaris Daerah Tuban, Budi Wiyana yang bertindak sebagai inspektur upacara menyampaikan amanat terkait kebangkitan.
Kata dia, peringatan Hari Lahir Pancasila ini dilaksanakan berbarengan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-115 sebagai wujud membangun semangat kebangsaan dan persatuan untuk bangkit dalam keterpurukan pandemi Covid-19 selama tiga tahun terakhir.
Selain itu, tambah dia, pandemi kemarin dapat menjadi penyemangat bagi birokrasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Juga kemajuan teknologi dan pemahaman masyarakat akan pelayanan publik semakin meningkat. “Saat ini masyarakat semakin menuntut lebih atas pelayanan yang diberikan dan senantiasa mengawasi, meluruskan, dan mendorong laju pemerintah,” ucapnya.
Masih dalam amanatnya, Budi mengatakan bahwa pemerintah telah menggencarkan prinsip Digital Melayani dalam memberikan pelayanan publik. Hal ini menjadi penting karena layanan digital menjadi tuntutan yang akan mampu mendekatkan diri dengan masyarakat. Namun demikian, perlu optimalisasi penerapan digitalisasi pemerintahan.
“Sebab hakikat transformasi digital tidak hanya merubah layanan biasa menjadi online atau dengan membangun aplikasi,” ucapnya.
Kata dia, transformasi digital lebih luas dari hanya merubah layanan menjadi online saja, namun bagaimana mengintegrasikan seluruh area layanan sehingga menghasilkan perubahan proses bisnis dan mampu menciptakan nilai yang memberikan kepuasan kepada pengguna layanan.
Kata Budi, peringatan Hari Kebangkitan Nasional dapat dimaknai dengan perjuangan bersama yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah, sektor swasta, akademisi, pers, komunitas, dan seluruh elemen masyarakat untuk saling bahu membahu berkolaborasi menerapkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan yang dapat mewujudkan kebangkitan bangsa dari berbagai krisis global, baik kesehatan, ekonomi, hingga geopolitik sekalipun.
“Barisan persatuan yang dibentuk oleh Boedi Oetomo adalah suatu pemantik bagi kekuatan Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan di masa yang sulit, baik pada masa pra-kemerdekaan maupun pasca-kemerdekaan,” ucapnya.
“Di masa pra kemerdekaan saat ini, barisan perjuangan harus tetap rapat, erat, dan terus maju bergerak, mengobarkan api semangat untuk bangkit demi mewujudkan Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.