TUBAN, Tugujatim.id – Ada hari-hari tertentu dalam setahun yang lebih mulia dari yang lain. Salah satunya adalah tanggal 10 Muharram atau dikenal sebagai hari Asyura yang jatuh pada Kamis (19/8/2021) ini. Pada momen itu, juga umat islam dianjurkan untuk bersedekah sebanyak-banyaknya, terlebih bisa menyantuni anak yatim.
Hal itulah yang dilakukan Pemerintah Desa Sugihan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban yang bekerja sama dengan jemaah tahlil putri Al-Hidayah Pimpinan Ranting Fatayat desa setempat.
Diketahui, setiap tahunnya, dua intansi ini saling berkolaborasi untuk kegiatan sosial kepada masyarakat. Di tahun ini saja, sebanyak 33 anak yatim desa setempat mendapatkan santunan. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya yang berjumlah 32 anak.
Also Read
“Alhamdulillah, hari ini kita bisa bekerja sama dengan jamaah tahlil untuk berikan santunan anak miskin dan yatim,” ujar Kepala Desa Sugihan, Warsito, Kamis (19/8/2021).
Anggaran ini diambil dari dana desa tahun 2021 program bidang pelaksanaan pembangunan desa, dengan sub bidang dukungan pendidikan bagi siswa miskin, yatim atau piatu. Per anak dianggarkan sekitar Rp 250 ribu. Tak hanya itu, pihaknya juga mengeluarkan dari uang sakunya untuk memberikan alat tulis bagi siswa.
“Kita minta didoakan, semoga warga Desa Sugihan selalu diberikan kesehatan dan selamat dunia akhirat, serta barokah segalanya,” pinta Warsito, Kades Sugihan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban.
Masih kata Warsito, masyarakat diwajibkan untuk berikhtiar dan bisa bermanfaat bagi sesama maupun keluarga. Tentunya juga harus memiliki bekal, berupa ilmu dan pengetahuan. Melihat kondisi sekarang masih di tengah pandemi. Pihaknya juga mewajibkan semua masyarakat untuk mentaati protkes dan meminta semuanya berdoa agar pandemi segera usai.
Mantan Ketua IKA PMII Tuban itu juga berpesan agar anak-anak harus tetap semangat dalam menempuh pendidikan. Karena kesuksesan dan berkahnya kehidupan manusia, kuncinya adalah ilmu. Hal ini demi masa depan adek-adek.
Ia menyebut bahwa yang terpenting dalam momen bahagia tersebut, semuanya harus tetap berikhtiar dan berjuang demi melewati sulitnya masa-masa di tengah pandemi Covid-19. Oleh sebab itu, ia meminta masyarakat tidak perlu panik dalam menghadapi pandemi ini.
“Kita harus tetap bersyukur hidup di desa. Walaupun hidup di desa, tapi kita serba kecukupan. Semoga setiap tahunnya bisa dilakukan dan meningkat yang mendapatkan manfaatnya,” harapnya.