TUBAN, Tugujatim.id – Peringatan hari raya Waisak pada tahun 2022 di Tempat Ibadah Tri Darma (TITD) Klenteng Kwan Sing Bio, Tuban, berbeda dengan peringatan sebelumnya, Senin (16/5/2022).
Pada waisak 2566 tahun ini, klenteng tidak mengadakan event apapun. Hanya menyelenggarakan ritual sembayang secara sederhana. Itu pun hanya dilakukan oleh internal saja. Meskipun tidak menutup kemungkinan umat Budha yang datang ingin singgah dan bersembahyang di Klenteng terbesar di Asia Tenggara ini.
Soejanto perwakilan pengelola klenteng mengatakan dalam peringatan tahun ini tetap melakukan ritual. Namun tidak mengundang umat luar Tuban.
Saat ini, dia selaku pihak yang mengambil alih pengelola sementara usai konflik berkepanjangan pengurus. Hanya melakukan pembenahan baik fisik dan sistem direncanakan sampai dengan dua tahun ke depan.

“Kami baru menerima pengambilalihan kelola klenteng pada 1 April 2022, terus selama ini kami lakukan bersih-bersih sekalian pembenahan sistem. Sampai dengan nanti pemilihan kepengurusan baru lagi,” kata pria yang akrab disapa Janto ini.
Sebatas diketahui, konflik kepengurusan Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sing Bio Kabupaten Tuban yang terjadi belasan tahun akhirnya menemukan titik terang.
Kesepakatan damai antar dua kubu itu ditandai dengan penyerahan kekuasaan TITD Kwan Sing Bio Tuban kepada 3 tokoh konglomerat Jatim dan Nasional. Ketiga tokoh Tionghoa tersebut adalah Alim Markus Bos Maspion Group, Soedomo Mergonoto Owner Kopi Kapal Api, dan Paulus Welly Afandi pengusaha Tionghoa asal Surabaya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim