BOJONEGORO, Tugujatim.id – Sebagai upaya persiapan Karya Bakti Sekala Besar (KBSB), Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awannah melakukan pengecekan di Dusun bunten, Desa Tondomulo, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Rabu (26/05/2021).
Kegiatan ini sekaligus dilakukan usai penyerahan sejumlah bibit tembakau jawa kepada para petani di Desa Ngujung, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro.
KBSB sendiri merupakan program Pemerintah Kabupaten Bojonegoro untuk melakukan pembangunan pada wilayah perbatasan guna meningkatkan perekonomian masyarakat Bojonegoro.
Dalam kunjungannya, Bupati Bojonegoro bersama Dinas PU Bina Marga dan SDA Bojonegoro, TNI dan Polri melakukan perjalanan panjang dari Kota Bojonegoro menuju dusun terpencil yang ada di Kecamatan Kedungadem. Tak banyak yang tahu, ada sesuatu yang menarik di Dusun Bunten yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Nganjuk dan Lamongan.
“Hari ini kami didampingi Bappeda, Dinas PU Bina Marga dan SDA Bojonegoro, TNI dan Polri mengecek rencana untuk KBSB. Kami juga menemukan listrik yang tiangnya sudah berdiri setahun lalu, karena pandemi ada keterlambatan proses pembangunan dan mudah-mudahan bisa terwujud,” ungkap Bupati Bojonegoro saat berada di lokasi.
Dengan menempuh jarak 70 kilometer perjalanan dari pusat Kota Bojonegoro, jalanan di dusun ini cukup menantang bagi pengendara kuda besi jenis motor trail.
Pasalnya, dusun yang dihuni oleh 97 KK ini memiliki tekstur jalan yang terjal dan penuh bebatuan. Bahkan air pun terasa sulit didapat dari tanah yang kering ini.
Kedatangannya di Dusun Bunten ini juga bertujuan untuk melakukan pengecekan beberapa infrastruktur jalan dan jembatan guna mendukung percepatan pelaksanaan pembangunan.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan kepala desa, kasun bahkan camat setempat terkait jalan atau jembatan akses menuju Dusun Bunten,” sambungnya.
Sementara itu, menurut informasi, Pemkab Bojonegoro juga sedang merencanakan membuat tugu perbatasan antar kabupaten. Di antaranya Desa Bobol, Kecamatan Sekar – Karangjati, Ngawi, serta Klino, Sekar dengan Saradan, Ngawi. Dan Kesongo dengan Kumpul rejo, Lamongan, bahkan Desa Beji, Kecamatan Kedewan dengan Kenduruan, Tuban hingga Wonocolo dengan Senori, Tuban.
“Dan masih ada beberapa lagi agar tapal batas jelas serta ART desain bangunan yang unik khas Bojonegoro,” tandasnya.