Petilasan Gajah Mada di Mojokerto, Tempat Semedi Sakral sebelum Ucapkan Sumpah Palapa

Petilasan Gajah Mada.
Suasana petilasan Gajah Mada di Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. (Foto: Hanif Nanda)

MOJOKERTO, Tugujatim.id Jejak masa lampau selalu menarik untuk ditelusuri. Apalagi jejak yang melibatkan tokoh terkenal tapi masih misterius nasib akhirnya. Tidak terkecuali tempat petilasan Gajah Mada yang berlokasi di Desa Lebak Jabung, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto.

Petilasan Gajah Mada itu berbentuk sebuah bangunan seperti langgar kecil. Di dalamnya ada sebuah batu besar yang dikelilingi pagar dan dibungkus dengan kain putih. Batu besar itu dipercaya menjadi tempat Gajah Mada ketika bertapa dan mencari wangsit, termasuk ide tentang Sumpah Amukti Palapa.

Petilasan Gajah Mada.
Patih Gajah Mada bersemedi di tempat ini sebelum mengucapkan Sumpah Palapa. (Foto: Hanif Nanda)

Sebelah selatan ada sebuah patung Patih Gajah Mada yang dibangun untuk menjadi penanda dari petilasan Gajah Mada ini. Berdasarkan pantauan Tugu Jatim di lokasi petilasan Patih Gajah Mada, ada tempat bersemedi yang sakral. Ruangan tersebut berukuran panjang 2 meter dan lebar 2 meter serta tinggi 1,5 meter.

Baca Berita Lainnya:

Crazy Rich Surabaya Wahyu Kenzo Ditahan terkait Dugaan Penipuan Robot Trading ATG

Wahyu Kenzo Raup Untung Rp9 T, Hasil Menipu 25 Ribu Korban lewat Robot Trading ATG

Kronologi Crazy Rich Surabaya Wahyu Kenzo Ditangkap

Cari Cuan dari Robot Trading ATG, Wahyu Kenzo Diduga Miliki Rumah Mewah di Malang

Sumpah Amukti Palapa pun diucapkan Gajah Mada saat upacara pelantikan menjadi Patih Amangkubumi Majapahit. Patih Gajah Mada berucap sumpah itu di hadapan Ratu Tribhuwanattunggadewi dan para petinggi kerajaan pada 1253 Saka atau 1331 Masehi.

Lazimnya petilasan pasti dijaga seseorang yang dikenal sebagai juru kunci. Saat ini, juru kunci petilasan Gajah Mada itu adalah Mbah Tuminah. Perempuan berusia 92 tahun itu bertugas menjaga petilasan ini.

Kulo dapat tugas dari pemerintah desa untuk menjaga situs ini, Mas,” ujarnya pada Rabu (08/03/2023).

Petilasan Gajah Mada.
Juru kunci menjaga petilasan Gajah Mada agar tetap asri di Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. (Foto: Hanif Nanda)

Mbah Tum, sapaan Mbah Tuminah, mengatakan, tempat ini dikenal sebagai tempat bertapa dan semedi oleh Gajah Mada. Patih Gajah Mada, imbuh Mbah Tum, bertapa selama 10 tahun.

“Sepuluh tahun Mbah Eyang Patih Gajah Mada bertapa di dekat batu itu, Mas,” ungkap warga kelahiran Nganjuk itu.

Mbah Tum juga bercerita, Gajah Mada menggunakan petilasan itu bersama pengikutnya. Tidak hanya itu, terkadang tempat itu dijadikan titik koordinasi antara Gajah Mada dengan pasukan Bhayangkara.

“Kadang dibuat Mbah Eyang Patih Gajah Mada sebagai tempat buat ngumpul. Tentu ngumpulnya ya sama anak buah pasukannya,” tutur juru kunci yang menjaga petilasan ini sejak 1962.