TUBAN, Tugujatim.id – Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak di Kabupaten Tuban hingga Minggu (12/6/2022) sudah tembus di angka 2.898 kasus. Dari jumlah kasus ini, 373 ternak telah sembuh dan 9 ternak lainnya mati.
Berdasarkan data sebaran yang dikeluarkan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Tuban, hewan ternak yang paling banyak terpapar ada di Desa Senori, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban.
Di desa ring satu perusahaan BUMN yang memproduksi semen ini, terdapat 149 ekor hewan tertular penyakit yang disebabkan oleh virus ini. Dari jumlah tersebut, dua diantaranya mati dan sampai sekarang belum ada yang dinyatakan sembuh. Belum diketahui secara pasti, penyebab tertularnya ratusan hewan ternak ini.
Also Read
Sebelumnya, sejumlah peternak sapi di Tuban mengeluhkan penanganan PMK dari pemerintah yang dirasa belum serius. Salah satunya disampaikan Kasmad (48), warga Desa Senori, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban.
Dia menilai penanganan wabah PMK di Kabupaten Tuban membutuhkan perhatian lebih serius agar cepat terkendali dan tidak ada sapi yang mati.
“Pemerintah lebih serius mengendalikan PMK ini. Biar peternak tidak rugi karena sapi mati,” ujar Kasmad.
Ia bercerita bahwa ada 4 ekor sapi miliknya terjangkit virus PMK. Satu ekor sapinya juga mati karena terinfeksi virus tersebut pada 6 Juni 2022.
“Dari 4 ekor sapi milik saya yang kena PMK, 1 ekor sudah mati dan sudah dikubur,” kenangnya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim