BATU, Tugujatim.id – Akhirnya pelaku yang menganiaya balita asal Kota Batu berusia 2,5 tahun diamankan polisi. Pelakunya adalah ayah tiri atau lebih tepatnya calon suami dari ibu kandung balita, W, 25, warga asal Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.
Pelaku diamankan usai kejadian ini dilaporkan oleh W. Diketahui, balita tak berdosa ini mendapat luka bakar dan memar di sekujur tubuh, terutama pada bagian mulut dan wajahnya. Ada temuan luka bekas pukulan, luka bekas sundutan rokok, hingga luka bakar diduga akibat siraman minyak goreng panas.
Kasatreskrim Polres Batu Iptu Yussi Purwanto saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa ini. Dari hasil atensinya, pada tubuh balita, ditemukan sejumlah luka bakar, luka bekas gigitan, hingga memar-memar pada wajah balita.

”Informasi sementara, pelaku melakukan tindakan keji tersebut karena balita ini sering kali rewel sehingga pelaku tega menyiram air hingga minyak panas ke tubuh korban,” kata Yussy pada Rabu (27/10/2021).
Selain itu, Yussi menambahkan, pelaku bahkan diketahui menyundutkan puntung api rokok kepada balita tak berdosa itu.
”Banyak juga ditemukan luka sundutan rokok itu di tubuh korban,” tambah Yussy.

Tak terima buah hatinya diperlakukan secara keji, ibu kandung korban langsung melaporkan kejadian ini ke polisi. Setelah dirasa cukup bukti, polisi langsung mengamankan pelaku.
”Ya, sudah kami amankan. Kasus ini sedang kami selidiki, nanti akan dirilis lebih lengkap,” tegasnya.
Akibat perbuatannya, pelaku akan dijerat Pasal 44 UU RI Nomor 23 Tahun 2004 atau Pasal 80 UU RI 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 3 tahun penjara.