PPKM Tak Efektif, Epidemiolog: Disiplin Masyarakat Rendah, Testing dan Tracing Lemah

Redaksi

News

Petugas Satpol PP Kota Malang tengah melakukan penyegelan terhadap salah satu kafe akibat bandel tetap beroperasional di luar jam ketentuan PPKM, Jumat (15/01/2021). (Foto : Azmy)
Petugas Satpol PP Kota Malang tengah melakukan penyegelan terhadap salah satu kafe akibat bandel tetap beroperasional di luar jam ketentuan PPKM, Jumat (15/01/2021). (Foto : Azmy)

SURABAYA, Tugujatim.id – Upaya pemerintah untuk menekan angka penularan virus corona atau COVID-19 dengan cara Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarkat (PPKM) di Jawa-Bali dinilai masih tidak efektif. Hal tersebut ditengarai lantaran banyaknya masyarakat yang tidak patuh protokol kesehatan dan juga upaya pemerintah yang masih rendah. Utamanya di bidang testing dan tracing.

Hal tersebut disampaikan oleh Epidemiolog dari Universitas Airlangga (Unair), dr Windhu Purnomo. Bahkan, ia menyatakan bahwa PPKM yang dijadwalkan dari 11-25 Februari itu tidak efektif seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Nggak efektif. Bandingkan dengan PSBB dulu. Surabaya Raya dan Malang Raya waktu PSBB itu cukup ketat, artinya aktivitas yang non esensial nggak boleh jalan. Yang boleh jalan yang berkaitan dengan kebutuhan pokok masyarakat, kesehatan, dan lain-lain,” kata dr Windhu ketika dihubungi Basra, partner Tugu Jatim, Kamis (21/1/2021).

Sebagai informasi, melansir data dari lama http://www.infocovid19.jatimprov.go.id/, per tanggal 20 Januari 2021, angka kasus COVID-19 di Jawa Timur bertambah 955 orang. Total kasus COVID-19 terkonfirmasi di Jatim ada 102.152 kasus.

Menurutnya, PKKM yang berlaku kali ini lebih longgar lantaran kegiatan non esensial tetap boleh jalan meskipun ada batasan.

Selain itu, ia mengungkapkan jika pembatasan bernama PPKM ini substansinya nyaris tidak sama dengan namanya.

“Jadi yang dulu lebih ketat saja kurang efektif hanya ngerem sedikit apalagi sekarang. Sekarang tertutup dengan berita vaksin, jadi orang nggak ngereken (menghiraukan). Dulu juga sweeping masih ketat, sekarang hanya sesekali. Kita ini hanya pasang nama aja, kalau sudah melakukan pembatasan tapi substansinya nyaris tidak sama dengan namanya,” ungkapnya.

Masyarakat Tak Disiplin Protokol Kesehatan

Ia menuturkan, bertambahnya angka kasus COVID-19 di Jatim juga dipengaruhi oleh tingkat kedisiplinan masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan yang mulai melorot.

“Pakai masker, jaga jarak juga kan melorot. Dulu masih lumayan 75 persen, sekarang hanya 50 persen masyarakat yang masih disiplin prokes,” lanjut Epidemiolog Unair tersebut.

Untuk itu, ia mengimbau pemerintah untuk melakukan pembatasan pergerakan keluar masuk masyarakat. Karena menurutnya, virus itu hanya mungkin bisa kita putus rantai penularannya kalau ada pembatasan pergerakan betul dan pembatasan interaksi.

“Jangan hanya nama aja, kalau nggak sungguh-sungguh lebih baik nggak ada PSBB atau PPKM. Yang lebih penting cari kasus sebanyak mungkin itu tugas pemerintah. Testing dan tracing kita sekarang lemah. Sehingga kasus di bawah permukaan nular terus,” pungkasnya. (Amm/Basra/gg)

 

Sumber Artikel: Berita Anak Surabaya

Pemerintah Resmi Perpanjang PPKM hingga 8 Februari 2021

Popular Post

Mengusahakan Pertolongan Ilahi

40 Tahun Berkarya, ParagonCorp Luncurkan Film ‘Mengusahakan Pertolongan Ilahi’ tentang Nurhayati Subakat

Darmadi Sasongko

  SURABAYA, Tugujatim.id – ParagonCorp merayakan hari jadinya ke-40 dengan cara istimewa, yakni dengan meluncurkan film inspiratif bertajuk ‘Mengusahakan Pertolongan ...

Rukyatul Hilal

Tidak Nampak Hilal di Mojokerto Akibat Faktor Cuaca

Darmadi Sasongko

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Pemantauan Hilal 1 Ramadan 1446 Hijriah dilakukan oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Mojokerto bersama Tim Lembaga Falakiyah ...

5 Cerita Dongeng Bahasa Inggris Terbaik untuk Anak yang Seru dan Edukatif!

5 Cerita Dongeng Bahasa Inggris Terbaik untuk Anak yang Seru dan Edukatif!

Tiara M

Tugujatim.id – Dongeng selalu menjadi bagian dari kehidupan kita sejak kecil. Selain menghibur, cerita-cerita ini juga mengandung pesan moral yang ...

Satpol PP Kota Malang

17 Pasangan Open BO dan Mahasiswa Terciduk Satpol PP Kota Malang dari Rumah Kos

Darmadi Sasongko

MALANG, Tugujatim.id – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Malang menggerebek rumah kos kawasan Jalan Sigura Gura, Kota Malang ...

FotoJet 2025 01 20T154400420 2447421012

Petaka Gunung Gede, Ketegangan Memuncak di Balik Misteri Alam

ilmi habibi

Tugujatim.id – Film “Petaka Gunung Gede” menjadi sorotan di dunia perfilman Indonesia dengan genre thriller yang menyajikan ketegangan maksimal. Menggabungkan ...

1 Ramadan.

1 Ramadan 1446 H Jatuh pada 1 Maret 2025, Ini Penjelasan Menteri Agama

Dwi Linda

JAKARTA, Tugujatim.id – Pemerintah menetapkan 1 Ramadan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Keputusan ini diumumkan oleh Menteri ...