Tugujatim.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI, hari ini Rabu (17/11/2021) di Istana Negara.
Andika menggantikan pendahulunya Marsekal Hadi Tjahjanto. Berikut profil Jendral Andika Perkasa.
Andika Perkasa lahir 21 Desember 1964 di Bandung, Jawa Barat. Menikah dengan Diah Erwiany yang merupakan putri mantan Kepala Badan Intelijen Nasional, AM Hendropriyono.
Jenderal 56 tahun itu pernah mengenyam pendidikan di Negeri Paman Sam, yakni The Military College of Vermont, Norwich University, National War College, National Defense University, serta The Trachtenberg School of Public Policy and Public Administration, The George Washington University.
Dia menjalani pendidikan militer di Akademi Militer, Sesarcab Infateri, Pendidikan Komando, Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat, Sesko TNI dan Lemhanas RI.
Kariernya dimulai sebagai komandan peleton hingga berangsur-angsur naik menjadi Dansub Tim 2 Detasemen 81 Kopassus (1991), Den 81 Kopassus (1995), Danden-621 Yon 52 Grup 2 Kopassus (1997), Pama Kopassus (1998) dan Pamen Kopassus (1998).
Pada 2002, Andika diangkat menjadi Danyon 32 Grup 3/Sandha Kopassus. Kembali bertugas dalam waktu singkat, dia kemudian dimutasi menjadi Kepala Seksi Korem 051/WKT Dam Jaya. Belum genap setahun, dimutasi dan menjabat sebagai Pabandya A-33 Direktorat A Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.
Pada November 2013, dia diangkat sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) dengan pangkat Brigadir Jenderal (Brigjen).
Pada Oktober 2014, Andika dipromosikan menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) menggantikan Mayor Jenderal (Mayjen) Doni Monardo. Dia mendapatkan kenaikan pangkat sebagai Mayjen.
Kemudian pada Mei 2016, Andika diangkat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura. Pada Januari 2018, dipromosikan sebagai Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI AD (Dankodiklatad) dengan pangkat Letnan Jenderal (Letjen).
Enam bulan menjabat sebagai Dankodiklatad, pada Juli 2018 Andika dimutasi menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) menggantikan Letjen Agus Kriswanto.
Selanjutnya, pada November 2018 dia resmi menyandang jenderal bintang 4, setelah Presiden Jokowi melantiknya sebagai KSAD menggantikan Jenderal Moelyono.