MOJOKERTO, Tugujatim.id – Desa-desa di Kabupaten Mojokerto diminta mempunyai peta bencana. Adanya peta tersebut diharapkan menjadi upaya mitigasi potensi terjadinya bencana alam di wilayah-wilayah tersebut.
Usulan itu muncul saat Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengadakan sosialisasi informasi dan pelaporan kejadian bencana dan kebakaran pada Senin (01/07/2024). Pelaksanaan sosialisasi yang bertujuan untuk memberikan layanan informasi kebencanaan kepada masyarakat ini tampak diikuti oleh Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto Yo’i Afrida, perwakilan dari desa-desa rawan bencana di Kabupaten Mojokerto rawan bencana, serta relawan.
Kegiatan yang diinisiasi oleh BPBD Kabupaten Mojokerto ini juga disertai dengan penyerahan papan informasi perihal nomor darurat berikut alur informasi darurat kebencanaan untuk desa-desa rawan bencana.
“Kami berharap, 50 desa yang hadir ini bisa punya peta bencana. Hal itu untuk mitigasi. Nantinya bisa tahu lewat peta tersebut tentang desa rawan bencana dan bencananya jenis apa. Nantinya peta tersebut juga memuat berbagai hal, termasuk tentang pelaporan informasi dan juga pelaporan pihak yang butuh bantuan baik melalui aplikasi SIMONA, call center 112, maupun nomor WA dari BPBD,” ujar Bupati Ikfina pada Selasa (02/07/2024).
Bupati Ikfina melanjutkan, pentingnya peta bencana di desa-desa juga untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat. Sebab, musim kemarau yang akan datang berpotensi menimbulkan bencana seperti kebakaran maupun kekeringan air. Bupati Ikfina juga menilai, masyarakat perlu mengenal berbagai potensi bencana di wilayahnya berikut upaya mengurangi risiko terjadinya bencana alam.
“Terjadinya bencana kan sama sekali tidak bisa kami elakkan, namun yang bisa sama-sama dilakukan adalah mitigasi. Dengan demikian, risikonya bisa dikurangi dan dampaknya juga bisa diminimalkan bersama. Harus pula dipetakan di wilayah Anda seperti titik-titik yang mudah terbakar. Nantinya bisa diantisipasi titik-titik mana yang kira-kira kalau terjadi percikan api bisa mudah membesar (apinya),” ujar Bupati Ikfina.
Dia juga mengatakan, banner informasi dan pelaporan terjadinya bencana perlu segera disebar di tempat-tempat yang mudah diakses masyarakat.
Baca Juga: Menyelami Jernihnya Mata Air Krawak Tuban, Oase Tersembunyi di Jawa Timur!
“Bila perlu nanti dilakukan kegiatan simulasi. Jadi setidaknya tokoh-tokoh masyarakat, termasuk ketua RT di masing-masing desa bisa paham alur pelaporan sistem informasi dan pelaporan terkait terjadinya bencana tersebut,” tuturnya.
Sementara itu dalam kesempatan terpisah, Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto Yo’i Afrida mengatakan, adanya sosialisasi ini diharapkan dapat menambah wawasan desa-desa dalam upaya menanggulangi bencana alam.
“Kami berharap masyarakat bisa cepat melapor kejadian bencana, termasuk kebakaran untuk mengurangi kerentanan. Sekaligus meningkatkan kapasitas atau kemampuan guna mengurangi risiko bencana,” harapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Hanif Nanda Zakaria
Editor: Dwi Lindawati