SURABAYA, Tugujatim.id – Tak lama setelah Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat (KPEU) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur (Jatim) melakukan rapat di kawasan Bandara Juanda Surabaya, KPEU MUI Jawa Timur menggelar rapat kerja (raker) di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.
Dalam rapat itu, guru besar Universitas Islam Malang (Unisma) Prof Mas’ud Said MM PhD menyuguhkan sejumlah data keperluan raker. Dia menegaskan bahwa data-data penting tersebut belum pernah dikeluarkan di tempat lain, kali pertama disampaikan pada kegiatan tersebut.
“Inilah istimewanya KPEU MUI Jawa Timur. Bisa mendapatkan data-data secret (rahasia, red) dalam kesempatan pertama,” terang Prof Mas’ud sembari berkelakar pada jajaran KPEU Jawa Timur berdasar rilis yang diterima Tugu Jatim Kamis (08/04/2021).
Usai raker itu, jajaran tokoh dan pengurus KPEU Jawa Timur melakukan sowan ke KH Zuhri Zaini, sosok sepuh pengasuh Pondok Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Setelah mendapat wejangan hingga doa restu, pengurus beranjak ke Pantai Duta untuk menaiki “speed boat” menuju Pantai Pasir Putih, lantas menggelar raker selama dua hari.

Selesai raker, jajaran KPEU Jawa Timur dijamu rumah makan di Kota Situbondo milik alumnus Pondok Nurul Jadid Paiton Probolinggo. “Rumah Makan Mak Lika” namanya. Rumah makan itu menyediakan menu favorit seperti gulai kepala ikan kakap, pepes bandeng tanpa duri, serta kare rajungan.
Rencana KPEU MUI Jawa Timur Membangun Rumah Makan dan Gerai Pameran Produk Halal MUI
Berkaitan dengan itu, KPEU MUI Jawa Timur membuat “Rumah Makan dan Gerai Pameran Produk Halal MUI”. Ketua KPEU MUI Jawa Timur Shodiq Askandar menegaskan tiga fokusnya, yakni pemberdayaan ekonomi pesantren, pendampingan pelaku usaha kecil, hingga mencetak wirausahawan baru.
“Fokus bidang garapan kami tetap tiga, yaitu pemberdayaan ekonomi pesantren, pendampingan pelaku usaha kecil dan menengah, serta melahirkan wirausaha baru sebanyak-banyaknya,” terang Gus Shodiq, sapaan akrabnya.
Tiga bidang itu mendapatkan perhatian khusus karena sektor nyata perekonomian masyarakat. Apabila ketiganya kuat, Gus Shodiq menjelaskan, maka perekonomian masyarakat akan kuat pula. Bila perekonomian masyarakat kuat, Gus Shodiq menegaskan, perekonomian nasional akan kuat dengan sendirinya.
Bukti serius KPEU Jawa Timur dalam menggarap tiga program itu, Gus Shodiq melanjutkan, usai raker di Pantai Pasir Putih, pihaknya segera menuju lokasi yang dijadikan sasaran. Terlihat ada rumah makan besar yang strategis yang terletak di pinggir Jalan Nasional Surabaya-Banyuwangi dan letak geografisnya di tepi pantai yang memanjakan mata.
“Di seberang jalan, tampak hutan hijau segar dan gunung yang menjulang. Untuk halaman luas, bangunan besar dan megah. Rumah makan yang sudah tidak beroperasi itulah yang nanti akan diusahakan menjadi hak kelola KPEU MUI Jawa Timur,” jelasnya.
Rencana tempat tersebut akan dipergunakan sebagai rumah makan seperti semula. Dilengkapi dengan “rest area”, Gus Shodiq menambahkan, ruang pameran produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bersertifikat halal MUI, ATM, dan beberapa unit penunjang lain.
“Dalam pengembangannya nanti, di belakang rumah makan akan disiapkan wisata air seperti jet ski dan speed boat, sedangkan di seberang jalan akan dibuka wahana wisata seperti flying fox dan sarana outbound, dan lain-lainnya,” tegasnya.