TUBAN, Tugujatim.id – Bulan suci Ramadhan merupakan salah satu bulan yang sangat dinanti-nanti bagi umat muslim di dunia. Di mana umat Islam memiliki kewajiban untuk menjalankan rukun Islam yang keempat, yakni berpuasa. Lantas bagaimana dan kapan kita menjalankan puasa yang ditandai dengan munculnya hilal atau bulan yang menandai masuknya awal Ramadhan 1442 H ini?
Sebelumnya, Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa tahun 2021 pada 13 April 2021 merujuk hasil perhitungan astronomi (hisab) yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sementara pihak pemerintah belum memutuskan kapan penetapan Ramadhan 1442 H.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menyampaikan informasi hilal saat matahari terbenam pada Senin, (12/04/2021), sebagai penentu awal bulan Ramadhan 1442 H. Dalam siaran persnya:
Waktu Konjungsi (Ijtima’) dan Terbenam Matahari
Konjungsi geosentrik atau konjungsi atau ijtima’ adalah peristiwa ketika bujur ekliptika bulan sama dengan bujur ekliptika matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat bumi.
Peristiwa ini akan kembali terjadi pada Senin, 12 April 2021, pukul 02.30.44 UT atau pukul 09.30.44 WIB atau pukul 10.30.44 WITA atau pukul 11.30.44 WIT, yaitu saat nilai bujur ekliptika matahari dan bulan tepat sama 22,412⁰ . Periode sinodis bulan terhitung sejak konjungsi sebelumnya hingga konjungsi yang akan datang ini adalah 29 hari 16 jam 10 menit.
Sedangkan waktu terbenam matahari dinyatakan ketika bagian atas piringan yang tepat di horison teramati. Di wilayah Indonesia pada 12 April 2021, waktu matahari terbenam paling awal adalah pukul 17.37.16 WIT di Merauke, Papua, dan waktu matahari terbenam paling akhir adalah pukul 18.46.31 WIB di Sabang, Aceh. Dengan memerhatikan waktu konjungsi dan matahari terbenam, dapat dikatakan konjungsi terjadi sebelum matahari terbenam pada 12 April 2021 di wilayah Indonesia.
Berdasarkan hal-hal di atas, secara astronomis pelaksanaan rukyat hilal penentu awal Ramadhan 1442 H bagi yang menerapkan rukyat dalam penentuannya adalah setelah matahari terbenam pada 12 April 2021. Sementara bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal bulan Ramadhan 1442 H, perlu diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat matahari terbenam pada 12 April 2021.
Ketinggian Hilal
Ketinggian hilal di Indonesia saat matahari terbenam pada 12 April 2021 berkisar antara 2,62⁰ di Jayapura, Papua sampai dengan 3,66⁰ di Tua Pejat, Sumatera Barat.
Elongasi
Elongasi adalah jarak sudut antara pusat piringan bulan dan pusat piringan matahari yang diamati oleh pengamat di permukaan bumi. Elongasi saat matahari terbenam pada 12 April 2021 di Indonesia berkisar antara 3,83⁰ di Merauke, Papua, sampai dengan 4,77⁰ di Sabang, Aceh.
Umur Bulan
Umur bulan adalah selisih waktu terbenam matahari dengan waktu terjadinya konjungsi. Umur bulan di Indonesia pada 12 April 2021 berkisar antara 6,11 jam di Merauke, Papua, sampai dengan 9,26 jam di Sabang, Aceh.
Lag
Lag saat matahari terbenam di Indonesia pada 12 April 2021 berkisar antara 13,18 menit di Jayapura, Papua, sampai dengan 17,74 menit di Tua Pejat, Sumatera Barat.
Fraksi Iluminasi Bulan
FIB saat matahari terbenam di Indonesia pada 12 April 2021 berkisar antara 0,11⁰ di Merauke, Papua, sampai dengan 0,17⁰ di Sabang, Aceh.
Pada 12 April 2021, dari sejak matahari terbenam hingga terbenam ada objek astronomis lainnya yang jarak sudutnya lebih kecil daripada 5⁰ dari bulan, yaitu Venus yang posisinya di sebelah utara bulan. (Mochamad Abdurrochim/ln)