PASURUAN, Tugujatim.id – Di tengah hingar bingar momen perayaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Kabupaten Pasuruan, ternyata ada sejumlah permasalahan di bidang pendidikan yang patut disoroti.
Salah satunya adalah kurangnya jumlah tenaga pendidik atau guru. Permasalah kurangnya guru ini menjadi sorotan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan, Hasbullah, di momen Hardiknas ini.
Meskipun kini ada sekitar 5.600 an orang guru, Hasbullah menilai jumlah guru di Kabupaten Pasuruan masih kurang proporsional. Apalagi jika dibandingkan jumlah siswa yang mencapai ratusan ribu.
“Kekurangan guru dipengaruhi banyaknya PNS yang pensiun. Setiap tahun ada 250 sampai 300 guru dan tenaga fungsional yang pensiun,” ujar Hasbullah disela upacara Hardiknas di Kantor Dispendikbud, Jumat (13/05/2022).
Berdasarkan perhitungan, Hasbullah memperkirakan Kabupaten Pasuruan kini membutuhkan sekitar 2.800 guru atau tenaga pendidik. Namun untuk merekrut ribuan guru tersebut, diperlukan biaya yang tidak sedikit.
Sementara anggaran Pemerintah Kabupaten Pasuruan tidak cukup untuk bisa menjamin kesejahteraan gaji ribuan guru baru. Satu-satunya jalan yang bisa diambil adalah dengan menambah rekrutmen guru honorer.
“Yang punya hak untuk mengangkat tenaga kependidikan jadi honorer di sekolah tentunya Komite Sekolah,” imbuhnya.
Adapun gaji dari guru honorer nantinya akan diambilkan dari dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) di masing-masing satuan pendidikan.
“Guru yang sudah diterima PPPK kan digaji negara. Kalau sekolah butuh guru honorer, gaji guru yang lama kan bisa dialihkan ke guru baru,” pungkasnya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim