SURABAYA, Tugujatim.id – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja di Kota Surabaya dengan meresmikan Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) pada Selasa (29/11/2022).
Berdasarkan pantauan Tugujatim.id di lapangan, Jokowi tiba disambut ribuan pelajar SD, SMP, dan SMA yang berbaris di samping jalan. Bahkan, ratusan mahasiswa yang menghuni Asrama Mahasiswa Nusantara kemudian juga menyanyikan yel-yel untuk sang presiden.
Dalam peresmian Asrama Mahasiswa Nusantara di Surabaya, Jokowi didampingi Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, Menteri Sekretariat Negara Pratikno, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, serta sejumlah tokoh lainnya.
Asrama yang berada di Jalan Jemursari Andayani 1 tersebut selesai dibangun pada akhir 2022, pembukaan asrama itu dilakukan Jokowi sebagai ajang mempererat persatuan antar mahasiswa se-Indonesia, khususnya di Jatim.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengaku senang dan bahagia akhirnya pembangunan AMN pertama di Indonesia itu bisa terwujud.
“Di sini ada 410 mahasiswa dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Semuanya berbaur menjadi satu,” kata Jokowi.
Dia kemudian bercerita, pembangunan AMN ini bermula dari tokoh-tokoh Papua yang memberikan masukan kepadanya. Mereka datang ke istana beberapa tahun lalu.
“Memang usulan pertama mengenai AMN ini berasal dari 61 tokoh Papua yang saat itu datang ke istana,” ucapnya.
Saat itu dia mendapatkan laporan soal banyaknya peristiwa gesekan mahasiswa antar daerah. Hal itu menurutnya karena mahasiswa tak saling hidup berdampingan.
“Papua punya sendiri asrama, provinsi lain juga punya sehingga tidak saling mengenal,” ujar dia.
Padahal, menurut Jokowi, perbedaan dan keragaman yang dimiliki masyarakat Indonesia seharusnya bisa jadi kekuatan, bukan kelemahan.
“Kita ini negara besar, kita ini bangsa besar. Kita memiliki 714 suku yang berbeda-beda. Artinya, keberagamaan itulah yang menjadi kekuatan bukan kelemahan. Kalau kelemahan artinya gampang diadu domba. Tidak, ini adalah kekuatan. Kalau kita bisa kompak, rukun, bersatu,” ucapnya.
Usai mendapatkan usulan dari beberapa tokoh Papua itu, Jokowi pun memutuskan untuk membangun AMN di Kota Surabaya dan beberapa kota besar lainnya.
“Karena itu, saat usulan ini disampaikan langsung saya setujui. Kami akan bangun AMN di provinsi-provinsi dan kota-kota yang membutuhkan. Saat ini sudah di Surabaya, berikutnya Manado, nanti di Makassar, Bantul, Malang, dan Jakarta,” katanya.
Tak hanya itu, Jokowi mengatakan dari 410 mahasiswa yang menghuni di AMN Surabaya saat ini, 40 persen di antaranya berasal dari Papua.
“Tadi saya dibisikin Pak Kepala BIN, 40 persen dari tanah Papua. Tadi saya tanya satu per satu ada yang dari Timika, Manokwari, Palembang, Manado, betul-betul ini menunjukkan keberagaman Indonesia yang ke depannya kalau kita rukun, kompak, ini akan menjadi kekuatan besar Indonesia,” tambahnya.
Mengacu pada Perpres Nomor 106 Tahun 2021, AMN dibangun di beberapa kota/kabupaten. Yakni Jakarta Selatan, Bantul, Surabaya, Malang, Makassar, dan Minahasa.
AMN Surabaya sendiri dibangun di atas lahan milik Pemerintah Provinsi Jatim seluas 9.975 meter persegi. Bangunan AMN Surabaya berbentuk hunian vertikal setinggi 5 lantai dengan mengadopsi konsep arsitektur tropis.
Pembangunan AMN di Surabaya mulai dikerjakan sejak 17 September 2021. Pelaksana pembangunan dikerjakan oleh kontraktor PT Nindya Karya (Persero) Tbk dan PT Parigraha Konsultan selaku Konsultan Manajemen dengan nilai kontrak Rp86,7 miliar. Bangunan AMN Surabaya terdiri dari 2 tower setinggi 5 lantai yang dilengkapi selasar penghubung di antara bangunan. Blok satu dihuni mahasiswa perempuan dan blok kedua asrama mahasiswa laki-laki.