SURABAYA, Tugujatim.id – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur (Sekda Jatim), Adhy Karyono masuk dalam daftar calon Pejabat (Pj) Gubernur Jatim yang diajukan oleh DPRD Jatim kepada Kemendagri.
Diketahui, tiga nama masuk yang disepakati hasil dari usulan sembilan fraksi yakni Sekda Jatim, Adhy Karyono; Kepala LAN RI, Adi Suryanto; dan Irjen Kemendagri RI, Tomsi Tohir Balaw yang siap diajukan ke Kemendagri.
“Pertama mengucapkan terima kasih, tadi saya mendengar sidang paripurna terkait dengan usulan siapa yang akan diusulkan oleh DPRD Provinsi Jatim sebagai Pj Gubernur Jatim setelah di bulan Desember ini,” kata Adhy Karyono, pada Kamis (30/11/2023) malam.
Adhy mengatakan bahwa namanya yang masuk dalam daftar calon Pj saat ini masih dalam tahap usulan. Selanjutnya, keputusan akan menjadi kewenangan dari pemerintah pusat melalui Kemendagri.
“Saya bekerja seperti biasa selaku sekda. Itu tentu akan dijaga tapi semua itu baru usulan karena masih ada tahapan lain paling lambat tanggal 6 Desember, aturannya DPRD harus mengusulkan Permendagri, nama tiga orang itu menjadi kewenangan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, mantan jubir Mensos tersebut menuturkan bahwa menduduki kursi Sekda Jatim membuatnya mengetahui dinamika masyatakat Jatim yang dia nilai cukup berat. Namun, dia tak menampik jika terpilih menjadi Pj Gubernur akan bersikap amanah dan menjalankan tugas sebagaimana mestinya sebagai pemimpin sementara untuk Jatim.
“Kami tunggu saja. Saya sudah jadi sekda bersyukur. Jatim itu besar sekali, dinamikanya tinggi, saya bisa bertahan bekerja sekda sudah cukup. Kalau diberi amanah lebih tinggi sebenarnya berat sekali. Tapi kita tunggu saja. Saya kira masih banyak yang lebih layak dari saya,” ucapnya.
Adhy mengaku bahwa dirinya memang sudah memprediksi namanya masuk dalam daftar calon Pj. Sebab, sebagai sekda, Adhy telah memenuhi salah satu syarat utama yakni Pejabat Tinggi Madya.
“Kalau persyaratan jadi Pj Gubernur itu adalah Pejabat Tinggi Madya. Kalau Pejabat Tinggi Madya di provinsi memang hanya sekda, jadi otomatis pasti dipertimbangkan, tapi persoalan lain kan masih panjang, kita tunggu saja kami siap melaksanakan tugas,” jelasnya.
Pria kelahiran Jawa Barat tersebut mengaku bahwa menggantikan kepemimpinan Gubernur Jatim, Khofifah saat absen di sejumlah agenda memang menjadi tugas dan tanggung jawabnya terhitung sejak 22 Juli 2022.
“Tujuannya satu melanjutkan keberlangsungan Pemerintah Jatim harus berjalan di antara tahapan di antara Gubernur itu tanggung jawab saya. Baik jadi Pj atau sekda, pemerintah pembangunan harus berjalan,” pungkasnya.
Reporter: Izzatun Najibah
Editor: Lizya Kristanti