Tugujatim.id – Inside Out 2, film garapan Pixar untuk Disney ini merupakan sekuel yang menyayat hati. Setelah perilisan pertamanya pada 2015 dan berhasil masuk nominasi film Disney Plus terbaik, Pixar mengajak kita kembali lagi ke kehidupan Riley di Inside Out 2, mengingat di film pertama berhasil menyentuh para penggemar.
Jalan ceritanya mengambil latar setahun setelahnya dan mengisahkan babak baru dari perjalanan masa remaja Riley. Hal ini diikuti dengan perubahan dari psikologis maupun fisik, yang akhirnya memberi ruang bagi beberapa pendatang baru karena Riley sudah mengalami pubertas.
Pada mulanya Riley hanya mempunyai lima emosi, yang terdiri dari Joy (bahagia), Fear (takut), Sadness (sedih), Dust (jijik), dan Anger (marah). Dengan bertambahnya Anxiety (cemas), Envy (iri), Embarrassment (malu), dan Ennui (bosan), kini emosi Riley menjadi sembilan di Inside Out 2.
Baca Juga: Hampir Dua Juta Suara Bakal Tentukan Sosok Pemimpin di Pilkada Jember 2024
Tentu film ini semakin menarik lagi untuk ditonton karena kesembilan emosi itu saling beradu dan bertentangan di kepala Riley. Inside Out memang sudah rilis di bioskop sejak lama pada (14/06/2024), namun pasti banyak penggemar yang masih belum kebagian tiketnya. Nah, untuk kamu yang kehabisan tiket jangan bingung, Inside Out 2 akan mengudara di Disney Plus pada (25/09/2024).
Animasi ini juga sempat menghebohkan pengamat dan penggemar dunia film. Menurut sumber yang bersaksi pada IGN (Imagine Games Network), Pixar diduga telah mengubah penggambaran Riley di film kedua ini.
Perubahan itu memuat tentang pengurangan unsur lesbi, yang ada pada hubungan antara Riley dan Val. Sampai-sampai Pixar mengubah pencahayaan di beberapa adegan agar terhindar dari kesan keterkaitan, dan supaya tidak ada yang menyadari bahwa Riley merupakan seorang lesbian.
Semua langkah itu dilakukan. Konon ada kekhawatiran Pixar sesudah kegagalan film Lightyear (2022) yang membawa nilai LGBT di dalamnya.
Baca Juga: Survei Terbaru Pilgub Jatim Jelang Penetapan Calon, Khofifah-Emil Unggul 57,3%
Pixar sendiri merupakan studio animasi yang sering kali dianggap kontroversi walaupun studio animasi ini juga kerap menjadi pelopor kreativitas dan inovasi. Kontroversinya berbentuk penggambaran atau pencitraan suatu tokoh dalam beberapa animasinya yang LGBTQIA+. Seperti tokoh Alisha di film Lighyear, meskipun muncul hanya sebentar, penonton tahu bahwa tokoh itu memiliki hubungan yang romantis dengan perempuan lainnya.
Di sini animasi yang dinikmati semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Penerapan nilai LGBT di dalam film garapan Pixar banyak dikomentari para penikmat dan pengamat dunia film.
Barangkali Pixar masih kekeh dengan nilai LGBT yang ada di beberapa filmnya. Yang mana unsur LGBT di film Inside Out 2 bukan dihilangkan tetapi malah diburamkan, seakan itu adalah pesan inti dari Pixar untuk disampaikan pada dunia. Lantas langkah itu apakah inovasi atau kebobrokan dari Pixar? Bagaimana menurutmu?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Muhammad Wahib Ali/Magang
Editor: Dwi Lindawati