PASURUAN, Tugujatim.id – Ribuan guru honorer di Kabupaten Pasuruan dinyatakan tidak lolos seleksi PPPK guru tahun 2021. Dari kuota yang tersedia sebanyak 2.276 di Kabupaten Pasuruan yang lolos hanya 1.229 guru. Data ini diungkap Wakil Bupati, Mujib Imron.
Dengan kata lain, separuh kuota PPPK guru di Kabupaten Pasuruan belum terisi. Akibatnya ribuan guru honorer masih mendapat upah minim dan kesejahteraan yang rendah.
“Ini jadi masalah di dunia pendidikan Kabupaten Pasuruan. Masih banyak guru honorer yang sudah lama mengabdi, tapi tidak lolos tes PPPK,” ujar Gus Mujib kepada awak media pada Rabu (06/03/2022).
Dia membeberkan jika sebagian besar guru honorer yang tidak lolos PPPK sudah memiliki usia di atas 35 tahun. Selain tidak punya kesempatan untuk ikut CPNS, para guru honorer secara kognitif juga kalah bersaing dengan guru yang lebih muda.
“Untuk lolos PPPK, nilai passing gradenya antara 220 sampai 325 pada skala 500. Tapi hasil tes kemarin nilainya masih banyak di bawahnya. Sudah sulit karena faktor usia juga,” imbuhnya.
Oleh karenanya, Gus Mujib meminta pemerintah pusat agar bisa memprioritaskan nasib para guru honorer saat Rapat Dengar Pendapat Panja Formasi GTK-PPPK 2022 bersama Komisi X DPR RI di Jakarta pada Senin (04/04/2022) lalu.
Salah satunya dengan menurunkan standart passing grade ujian seleksi PPPK guru. Selain itu, Gus Mujib juga berharap masih ada penambahan nilai afirmasi sebesar 15 persen dari skor ujian bagi guru honorer yang sudah lama mengabdi.
“Ya seharusnya jangan dipukul rata untuk fresh graduate dengan guru yang mengabdi sudah belasan hingga puluhan tahun. Meskipun nantinya sudah ada penambahan afirmasi 15 persen dari skor,” pungkasnya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim