MOJOKERTO, Tugujatim.id – Bencana banjir sedikitnya berdampak pada 3.000 warga dari sekira 21 desa di Kabupaten Mojokerto sejak Kamis (05/12/2024). Bahkan hingga Jumat (06/12/2024) masih terdapat dua desa terendam banjir yaitu Salen di Bangsal dan Jotangan di Mojosari. Enam tanggul juga dilaporkan jebol karena banjir akibat tingginya curah hujan.
Hasil asesmen BPBD Kabupaten Mojokerto menyebutkan, banjir yang melanda 21 desa hingga Kamis (05/12/2024) yang tersebar di beberapa kecamatan, yakni Pungging, Ngoro, Mojoanyar, Mojosari, Sooko, serta Bangsal. Hitungan warga yang terdampak diperkirakan tembus 3.000 penduduk.
Baca Juga: Pandangan Pakar Komunikasi Unmuh Jember soal Kontroversi Gaya Dakwah Gus Miftah
“Data yang masuk bahwa yang masih terendam adalah Salen dan Jotangan. Beberapa desa lain mulai susut,” beber Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto Abdul Khakim, Sabtu (07/12/2024).
Masih dari hasil asesmen BPBD, banjir di Salen tidak mudah surut karena jebolnya empat titik tanggul Sungai Sadar. Seluruh dusun di Salen terendam air dengan ketinggian mencapai satu meter.
Sementara aliran air di wilayah Mojosari meningkat. Beberapa rumah di Gembongan, Jotangan, terpantau terendam banjir.
“Bila di Salen mulai surut, posisi di Jotangan pasti naik,” lanjut Khakim.
Dia memaparkan, terjadinya banjir tidak lepas dari sungai yang tak mampu menampung debit air akibat curah hujan yang tinggi. Terlebih bila mendapat kiriman air dari dataran tinggi seperti Trawas atau Pacet.
“Maka berakibat meluber. Sebagian tanggul jebol karena tidak kuat menahan beban air,’’ ujarnya.
Enam titik tanggul Sungai Sadar yang jebol di antaranya empat titik di wilayah Bangsal dan dua titik di wilayah Pungging. Sementara penanganan darurat terhadap tanggul-tanggul tersebut berupa pemasangan karung pasir dan anyaman bambu (gedek).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Hanif Nanda Zakaria
Editor: Dwi Lindawati