MALANG, Tugujatim.id – Dalam sepekan terakhir, angka kasus Covid-19 di Kota Malang kembali melonjak drastis. Situasi ini membuat garda terdepan penanganan Covid-19 kembali kalang kabut. Di kota-kota besar lain, situasinya nyaris sama. Hampir semua rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 penuh.
Seperti terjadi di Rumah Sakit Darurat Lapangan Idjen Boulevard. Dari total kapasitas 306 bed, semua sudah terisi. Kondisi serupa juga dialami RSSA Malang, 95 persen bed termasuk di ruangan ICU berventilator juga sudah penuh.
Jika berkaca di kota besar lain seperti Surabaya, tempat parkir RS pun terpaksa dialihfungsikan untuk menjadi ruang penanganan. Di RSSA Malang sendiri juga pernah terjadi kedodoran karena minimnya kapasitas ruang penanganan.
Mengantisipasi hal ini agar tidak kembali terjadi, Wali Kota Malang Sutiaji akan kembali meminjam gedung Badan Kepegawaian dan SDM (BKSDM) Provinsi Jatim untuk dijadikan sebagai rumah karantina.

Sebelumnya, izin operasional rumah safe house ini akan berakhir pada 30 Juni 2021 mendatang karena situasi kasus penularan yang mulai melandai. Namun faktanya, angka kasusnya kembali melonjak baru-baru ini.
”Saya sudah telfon bu Gubernur untuk kembali pinjam gedungnya dipakai untuk Safe House lagi. Ini semua untuk mengurangi beban RS Lapangan juga RS rujukan lain,” kata Sutiaji, Minggu (27/6/2021).
Hal senada dikatakan Kepala Dinkes Kota Malang Husnul Muarif, bahwa langkah memperpanjang sewa Rumah Safe House adalah tepat. Sebagai antisipasi tingkat keterisian bed atau BOR di rumah sakit yang kini sudah nyaris kedodoran.
“Fungsinya tetap sama, jadi yang OTG (Orang Tanpa Gejala) atau gejala ringan masuk di Safe House agar mengurangi beban di RS rujukan utama, juga agar meminimalisir isolasi mandiri di rumah,” ujarnya.