MALANG, Tugujatim.id – Satpol PP Kota Malang telah menutup Toko Lailai selama 5 hari. Akibatnya, mereka merugi setengah miliar rupiah. Penutupan toko itu terjadi buntut dari unggahan Reza Fahd Adrian yang memasuki Toko Lailai saat terpapar Covid-19.
Kini pihak Toko Lailai memberikan somasi terbuka kepada Reza Fahd Adrian atas unggahannya yang mengakibatkan Toko Lailai ditutup dan merugi setengah miliar rupiah itu.
“Perlu saya sampaikan kepada yang bersangkutan untuk 3 X 24 jam untuk meminta maaf dan klarifikasi terkait pemberitaan yang dengan bangganya menyatakan dia positif Covid-19, tapi masih bisa berkeliaran di luar,” ucap Toha, Kuasa Hukum Toko Lailai, Sabtu (12/02/2022).
Menurut dia, penutupan toko ini berdampak besar terhadap persediaan dagangan yang mayoritas merupakan produk makanan dari 50 UMKM. Dia menyebutkan, banyak kue siap saji yang basi hingga buah-buahan yang tak segar lagi.

“Kerugian kurang lebih sekitar Rp500 juta karena banyak kue basah yang basi dan buah yang tak bisa dijual,” katanya.
Dia mengatakan, pihaknya meminta Reza untuk meminta maaf di depan media.
“Dia harus minta maaf melalui media. Apabila dalam jangka waktu yang kami berikan tidak dilakukan, kami akan mengambil langkah hukum,” tegasnya.
Sementara itu, Grasia Apriani, 53, pelaku UMKM yang menitipkan dagangannya di Toko Lailai, mengatakan, dia sudah rugi sekitar Rp2,5 juta selama toko ditutup.
“Dia (Reza) harus menganti rugi atas kerugian yang kami alami selama toko ditutup. Kami sudah kehilangan penghasilan hanya gara-gara orang yang tidak bertanggung jawab ini,” katanya.
Dia melanjutkan, pihaknya mengaku butuh dana untuk hidup karena selama 5 hari Toko Lailai ditutup.
“Kerugian saya setiap hari Rp500 ribu. Jadi, kalau 5 hari itu ya Rp2,5 juta, itu harus diganti. Seluruh suplier di sini itu membutuhkan dana agar kami bisa hidup,” tutupnya.