MOJOKERTO, Tugujatim.id – Tampil sebagai UMKM kuliner sejak 2015, Rumah Crispy 631 masih bertahan dan eksis hingga kini dengan menu andalannya, ayam crispy. Kisah menarik pun dibagikan oleh Cahyo Adi, sang pemilik bisnis ayam geprek ini. Dia tidak ragu membagikan kisah dan strategi yang dilakoni hingga mengantarkan Rumah Crispy 631 menjadi pilihan kuliner yang dicari banyak orang.
Rumah Crispy 631 berlokasi di Jalan Arjuno VI No 31, Kecamatan Magersari, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Berbagai menu yang kreatif dengan bahan dasar ayam tersedia di sini. Menurut Cahyo, bisnis ayam goreng menjadi salah satu pilihan yang mudah dan disukai banyak orang.
“Karena menurut kami pribadi, ayam dapat diolah menjadi banyak varian menu, dan semua kalangan suka makan ayam,” ujar Cahyo Adi menjelaskan alasan awal mula memutuskan terjun ke bisnis ayam goreng pada Rabu (23/08/2023).
Strategi Cahyo Adi Bertahan di Bisnis Ayam Geprek
Rumah Crispy 631 pun berhasil membedakan diri dari pesaingnya di tengah persaingan pangsa pasar. Khususnya bisnis ayam geprek yang telah populer di masyarakat.
“Yang kami lakukan adalah membuat inovasi dari rasa, varian sambal, dan jika diperlukan, kami menambah menu baru,” imbuh Cahyo Adi.
Rumah Crispy 631 pun memberi sentuhan kreatif dalam menu kuliner mereka. Misalnya dengan menghadirkan “Paket Geprek Crispy Kentang Goreng”. Strategi paket hemat ini, menurut Cahyo, terbukti berhasil karena kerap jadi pilihan pelanggan.
Beberapa pilihan paket lain pun dibuat oleh Cahyo. Ada Paket Geprek Crispy, Paket Combo Bertiga, Paket Deal Combo. Keberanian untuk berinovasi dan menggabungkan elemen yang berbeda dalam satu hidangan paket lengkap akhirnya menjadi ciri khas Rumah Crispy 631.

Sebagai bagian dari bentuk adaptasi marketing ke ranah digital, Cahyo juga telah menyiapkan laman Instagram sendiri. Lengkap dengan foto makanan yang diolah sebaik mungkin. Dia juga membangun reputasi lewat aplikasi pesan makanan online sehingga masyarakat bisa membeli produknya dengan mudah. Baik melalui platform GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood.
Cahyo tahu, persaingan bisnis kuliner memang sangat ketat. Apalagi lokasi tempatnya berjualan bukan di kota besar dengan konsumen melimpah. Namun, Cahyo mencoba tetap bertahan dan mempelajari semua hal untuk memajukan bisnis ayam goreng yang dia tekuni.
“Selama ini saya melakukan kegiatan sesuai dengan apa yang saya bisa secara pribadi. Dari mulai riset, mencoba apabila ada brand baru, di situ saya menjadi konsumen dan melihat apa kelebihan dan kekurangan brand tersebut,” imbuhnya.
Melalui partisipasinya dalam webinar UMKM Merdeka yang digagas oleh Beon Intermedia dan Tugujatim.id, Cahyo Adi bertekad untuk mengembangkan bisnisnya.
“Makanya saya ikut zoom meet kemarin, saya ingin sekali meningkatkan kemampuan untuk di bidang online,” ujar Cahyo.
Dia berharap, dengan memanfaatkan peluang di dunia online, bisnis ayam geprek miliknya bisa makin laris dan dikenal oleh masyarakat.
Writer: Syahfrizal Irham Kautsar
Editor: Imam A. Hanifah-Dwi Lindawati