TUBAN, Tugujatim.id – Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tuban Siswarno bersama Kejaksaan Negeri Tuban menghadiri Diskusi Rumah Restorative Justice di Balai Desa Bejagung, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Senin (05/09/2022).
Kepala Lapas Tuban Siswarno menjelaskan, keadilan restoratif merupakan suatu pendekatan dalam masalah pidana ringan yang melibatkan korban, pelaku, serta elemen masyarakat demi terpenuhinya rasa keadilan.
“Masalah yang dapat diselesaikan di rumah Restorative Justice di antaranya tindak pidana pencurian, penganiayaan, hingga kecelakaan lalu lintas dengan memenuhi syarat-syarat sesuai ketentuan Peraturan Kejaksaan Nomor 15 Tahun 2020,” cetusnya.
Also Read
Menurut dia, hal tersebut berkaitan erat dengan tujuan pemasyarakatan yaitu reintegrasi sosial, di mana bertujuan untuk mengembalikan hubungan hidup, kehidupan, dan penghidupan narapidana kepada masyarakat sehingga mereka menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahan, dan tidak mengulangi tindak pidana kembali.

Siswarno menambahkan, secara yuridis peran masyarakat mulai bergerak sejak pra-adjudikasi, adjudikasi, dan post-adjudikasi.
“Selain dapat mengurangi tingkat hunian lapas karena yang berperkara menempuh jalur dialog keberadaan rumah Restorative Justice sebagai ruang untuk mengembalikan keadaan semula sebelum terjadi suatu tindak pidana ini dapat mencegah stigma negatif di tengah masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, orang nomor satu di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tuban Kanwil Kemenkumham Jawa Timur tersebut juga memberikan penjelasan terkait layanan informasi integrasi melalui aplikasi website “pelita” dan aplikasi siwalan-lapastuban.id yang bertujuan memudahkan pengurusan program integrasi bagi warga binaan pemasyarakatan.