Sambut Imlek, Kelenteng Terbesar se-ASEAN Dipercantik

imlek tugu jatim
Tak hanya sibuk bersih-bersih, pengurus kelenteng juga memasang lampion di berbagai sudut. Foto: Rochim/Tugu Jatim

TUBAN, Tugujatim.id – Menjelang perayaan Tahun Baru Cina atau Imlek 2574 Kongzili, Kelenteng Kwan Sing Bio di Tuban, Jawa Timur, mulai dipercantik.

Dari pantauan tugujatim.id di lapangan, tampak sejumlah pegawai dan pengurus kelenteng terbesar se-Asia Tenggara atau ASEAN itu, melakukan segala persiapan menyambut Imlek, seperti memasang hiasan lampion, membersikan ruangan altar persembahyangan di area tempat ibadah, serta mempersiapkan ikon patung kelinci air.

Sesepuh warga Tionghoa di Kelenteng Kwan Sing Bio, Hanjono Tansa mengatakan bahwa perayaan Imlek dimulai pada hari pertama bulan pertama di penanggalan Tionghoa. Menyambut itu, para pengurus kelenteng melakukan persiapan untuk memperlancar perayaan yang dinantikan itu.

Pengurus Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban membersihkan altar tempat sembahyang. Foto: Rochim/Tugu Jatim

“Ya biasanya kita rutin mempercantik kelenteng setiap tahunnya. Bagi kami ini momentum yang spesial. Di mana kami akan berkunjung ke sanak saudara. Apalagi setelah pandemi Covid-19. Kerinduan itu yang telah lama kami nantikan,” ujar Hanjono.

Hanjono menambahkan, Tahun Baru Cina yang jatuh pada 22 Januari 2023 mendatang merupakan tahun kelinci air yang memiliki makna kedamaian, kelembutan. Sehingga harapannya pada tahun ini, kondisinya bisa adem ayem dan tentrem di bangsa Indonesia.

“Melihat arti shio hewan kelinci mempunyai sifat yang jinak. Sehingga kita harapannya dalam hidup berbangsa dan negara, bisa rukun dan saling berdampingan untuk Indonesia lebih sejahtera,” ucapnya.

Pengurus Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban membersihkan altar tempat sembahyang. Foto: Rochim/Tugu Jatim

Hanjono juga menyebutkan, perayaan Imlek tahun ini tidak mengundang massa atau membuat kegiatan lainnya. Hanya sembahyang bersama umat di kelenteng seluas 4 hektare itu pada malam Imlek. “Dan mendoakan untuk kedamaian negara Indonesia,” pungkasnya.

Exit mobile version