TUBAN, Tugujatim.id – Usaha kecil dan menengah (UKM) memiliki kontribusi besar bagi perekonomian nasional. Selain bisa menyerap jutaan tenaga kerja, dari sektor ini juga dapat menghimpun investor masuk ke Indonesia. Celakanya, tak banyak dari kalangan generasi muda Indonesia melirik dunia entrepreneur ini. Bahkan, mereka lebih memilih menjadi pegawai di kantor. Dan pembahasan ini pun dikupas tuntas bersama para peserta Fellowship Jurnalisme Pendidikan Batch 3 melalui virtual pada Selasa (16/11/2021).
Director of MBA Program Jakarta Campus The School of Business and Management (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) Yudo Anggoro mengatakan, tak lebih dari 10 persen lulusan dari SBM yang bisa bertahan, setelah mengikuti program sekolah bisnis.
“Tidak hanya di SBM-ITB saja. Ternyata di kampus top dunia lainnya juga mengalami hal yang sama. Banyak yang tidak bisa bertahan,” ujar Yudo Anggoro saat memberikan materi di pelatihan jurnalistik dalam Fellowship Jurnalisme Pendidikan (FJP) 2021 Batch 3 yang diselenggarakan Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) bekerja sama dengan PT Paragon Technology and Innovation, Selasa (16/11/2021).
Also Read
Yudo menambahkan, mencetak banyak entrepreneur di Indonesia bukanlah hal yang mudah. Dia melanjutkan, semua pihak harus ikut serta dalam menciptakan iklim ini, baik dari pemerintah, industri, dan kampus. Semua harus mengambil peran tersebut.
“Tidak bisa dimotori beberapa kampus saja. Namun, semua elemen untuk bisa menciptakan wirausahawan baru dan tangguh,” ujarnya.
Untuk itu, diperlukan adanya entrepreneurship ecosystem atau stem khas dari aktor dan hubungan yang saling bergantung secara langsung atau tidak langsung yang mendukung penciptaan dan pertumbuhan usaha baru. Yudo menerangkan, ekosistem wirausahawan dirasa sangat cocok dengan program kemendikbudristek, yakni Merdeka Belajar, Kampus Merdeka (MBKM). Dia mencontohkan seperti yang dilakukan di SBM-ITB dengan berbasis technopreneurship track.
Menurut dia, seluruh kegiatan ini akan dilaksanakan tanpa dipungut biaya dan semua pendaftar yang masuk akan melewati proses seleksi untuk mendapatkan ide bisnis dan bisnis terbaik.
“Jadi, program ini bisa diikuti seluruh mahasiswa. Namun, tetap ada penyeleksiannya,” ucapnya.

Yudo mengatakan, program ini akan berlangsung selama 1 semester dengan format perkuliahan dan praktik bisnis secara langsung. Sebagian besar kegiatan akan dilaksanakan secara virtual (online), tapi tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan tatap muka (offline).
“Praktik bisnisnya dilakukan start-up internship, bootcamp, kegiatan yang dilakukan di inkubator bisnis seperti mentoring, coaching, demo day, pitching day, workshop, dan seminar,” terangnya.
Harapannya, dari ikhtiar bersama ini bisa mengambil peluang yang telah digulirkan, baik dari pemerintah maupun dari investor lainnya. Banyak program, tapi semangat kolaborasinya yang masih belum kentara harus segera di-charger lagi.
“Gerakannya harus tersistem dan kontinu serta didorong dari bottom up. Entreprenuer tidak berhenti dari tahap ide saja, tapi bisa dikembangkan dan tentunya bisa berhasil dan sukses.
Sementara itu, dilasir dari hasil rilis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, menargetkan rasio kewirausahaan nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) adalah mencapai 3,9% dan pertumbuhan wirausaha baru sebesar 4% pada 2024.
Untuk diketahui, dalam pelatihan ini juga hadir Direktur Pelaksana GWPP Nurcholis MA Basyari dan para mentor FJP GWPP Mohammad Nasir, Haryo Prasetyo, dan Frans Surdiasis. Tugujatim.id dan Tugumalang.id termasuk di antara 15 wartawan/media peserta FJP 2021 Batch 3 yang turut hadir.