Sejarah Bubur Muhdor Khas Timur Tengah, Ada sebelum Kemerdekaan Indonesia

Sejarah bubur muhdor.
Warga Tuban antusias antre bubur muhdor, menu santapan berbuka puasa pada Jumat (24/03/2023). (Foto: Mochamad Abdurrochim/Tugu Jatim)

TUBAN, Tugujatim.id Bubur muhdor di Tuban paling ditunggu-tunggu masyarakat saat Ramadhan. Apalagi masakan gulai kambing dengan bumbu khas Timur Tengah ini dicampur bubur beras. Aduhai, rasanya maknyus banget. Bagaimana sih sejarah bubur muhdor ini hingga diminati masyarakat saat berbuka puasa?

Rasa kuat yang dihasilkan dari bumbu rempah-rempah ini dijamin bakal memanjakan lidah Anda. Ya, sejarah bubur muhdor yang lezat ini bermula dari Kampung Arab di Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Tuban. Di sebuah masjid yang didirikan sebelum kemerdekaan Indonesia itu berdiri kokoh di pinggir Jalan Pemuda. Di halaman masjid yang memiliki nama Muhdor ini, tampak beberapa laki-laki yang tengah sibuk mempersiapkan masakan bubur.

Pengurus Masjid Muhdor Habib Agiel Bunumay saat dikonfirmasi mengatakan, tradisi pembuatan bubur dilaksanakan saban puasa. Yakni, untuk memberikan takjil buka puasa.

Dia mengatakan, keberadaan pembuatan bubur ini sudah sejak dia kecil. Bahkan, cerita dari sesepuh kampung, sebelum kemerdekaan Indonesia.

“Kalau kecil saya dulu mengantarkan bubur ini dari rumah ke rumah dan musala sekitar Masjid Muhdor,” terangnya.

Setiap hari tidak kurang dari lima ratus porsi lebih takjil ini dibagikan ke warga sekitar. Mereka antre sejak pukul 15.30 WIB. Sedangkan pembagian pada 16.30 WIB.

“Kalau sebelumnya saat Covid-19, tetap buat tapi porsinya lebih sedikit dan dibagikan pada saat berbuka di masjid saja,” terangnya.

Untuk resep pembuatan bubur muhdor tidak berbeda dengan masakan nasi gulai biasanya. Namun, ada perpaduan dengan bumbu khas Nusantara lainnya. Sebanyak 25 kilogram beras dibersihkan, kemudian isi panci dengan air.

Hingga air sedikit panas, beras dimasukkan. Tidak lupa untuk mengaduk sekuat tenaga agar masakannya merata. Jika sudah mendekati masak, santan dari belasan buah kelapa dan bumbu dimasukkan secara bergantian, sembari diaduk rata. Proses masaknya kurang lebih menghabiskan waktu kurang lebih tiga jam.

“Jika sudah masak, didiamkan dulu. Sembari menunggu pembagian,” ujarnya.