Tugujatim.id – Perayaan Natal segera tiba dan pohon Natal selalu menjadi ciri khas dari perayaan ini. Menghiasinya dengan beragam ornamen dan lampu juga menjadi momen yang ditunggu-tunggu sembari meletakkan kotak-kotak hadiah di bawah pohon. Namun pernahkah kamu bertanya mengapa kita menggunakan pohon Natal dan mengapa hanya pohon cemara yang digunakan?
Membicarakan sejarah pohon Natal membawa kita ke penggunaan simbolis pohon cemara di Mesir kuno dan Roma. Pohon cemara adalah jenis pohon yang selalu hijau bahkan ketika musim dingin. Jenis tanaman yang seperti ini memiliki makna spesial yang bisa berbeda tergantung budaya dan kepercayaan. Namun secara umum, pohon cemara yang selalu berwarna hijau dipercaya bisa mendatangkan keberuntungan, mengusir hantu, roh jahat, dan penyakit.
Baca Juga: Resmi, Tarif Cukai Rokok Tahun 2021 Naik 12,5 Persen
Perayaan Natal umumnya berdekatan saat terjadinya titik balik matahari musim dingin (winter solstice) pada tanggal 21 atau 22 Desember. Bangsa Romawi dulu menghiasi kuil-kuil mereka dengan pohon cemara saat festival Saturnalia untuk menghormati dewa Saturnus sebagai dewa pertanian. Bangsa Romawi percaya bahwa masa winter solstice ini penanda akan datangnya keberkahan untuk pertanian dan perkebunan mereka.
Orang Mesir Kuno juga menggunakan dahan-dahan hijau dari pohon cemara untuk menghiasi rumah mereka sebagai penanda kemenangan hidup atas kematian. Hal ini dikarenakan pada masa winter solstice, dewa mereka yang bernama Ra telah sembuh dari penyakitnya.
Terlepas dari cerita sejarah yang ada, sebenarnya tidak ada yang benar-benar yakin kapan pohon cemara pertama kali digunakan sebagai pohon Natal. Cerita lebih banyak berkembang pada makna pohon cemara yang selalu berwarna hijau dengan daun-daunnya bahkan saat musim dingin – tidak seperti pohon lainnya.
Akan tetapi tradisi menghias pohon Natal saat perayaan Natal mulai diperkenalkan di Inggirs pada masa Victorian. Kebiasaan ini dipopulerkan oleh Ratu Victoria yang menduduki tahta pada tahun 1837 sampai 1901.
Baca Juga: Penuh Humor dan Kebijaksanaan: Simak 25 Kata Bijak dari Gus Dur
Bersama dengan Pangeran Albert, mereka membuat tradisi menghias pohon Natal menjadi aktivitas yang menyenangkan untuk membuat pohon Natal yang menarik. Tradisi inilah yang dikenal dan terus dilakukan sampai saat ini.
Jadi apa kamu sudah mempersiapkan hiasan untuk pohon Natalmu? (Andita Eka W/gg)
Referensi: britannica.com, bbc.co.uk, rd.com
Comments 2