Sejarah Perjuangan Bung Tomo dalam Pertempuran Surabaya hingga Dikobarkan ke Malang 

Dwi Lindawati

Pendidikan

Sejarah perjuangan Bung Tomo. (Foto: Gramedia/Tugu Jatim)
Potret Bung Tomo saat berjuang mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. (Foto: Gramedia)

MALANG, Tugujatim.id – Sejarah perjuangan Bung Tomo dalam perang di Surabaya pada 10 November 1945 adalah cikal bakal penetapan Hari Pahlawan. Bahkan, semangat orasi ikonik Bung Tomo kepada rakyat menjadikannya sosok pahlawan yang memiliki peran besar dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Dalam sejarah perjuangan Bung Tomo kala itu, pasukan Inggris memberikan ultimatum agar pihak Indonesia menyerahkan senjata dan menghentikan perlawanan selambat-lambatnya pada 10 November 1945, pukul 06.00 WIB. Bahkan, Inggris mengancam akan menggempur Surabaya dari darat, laut, dan udara jika ultimatum tidak dipenuhi.

Melalui siaran radio, orasi Bung Tomo membangkitkan puluhan ribu rakyat yang ada di Surabaya menjadi barisan pasukan tak takut mati. Mereka sama sekali tak gentar dengan persenjataan canggih pasukan sekutu yang ingin menguasai Surabaya.

Akhirnya pertempuran pecah hingga berminggu-minggu. Bahkan, ribuan pasukan Inggris tewas dan puluhan alat perang canggih hancur. Ribuan rakyat Surabaya juga gugur dan ratusan ribu warga mengungsi keluar Surabaya karena sekutu mulai menguasai keadaan dan Bung Tomo menjadi buronan sekutu.

Saat itulah Bung Tomo mulai bergeser ke wilayah Malang agar tetap bisa mengobarkan bara perlawanan melalui siaran radio.

“Radio sebagai alat perlawanan itu sempat dibawa ke Malang oleh Bung Tomo,” kata Pemerhati Sejarah dan Budaya Kota Malang Agung Buana pada Kamis (10/11/2022).

“Situasi memang tidak memungkinkan. Bahkan, sekutu membuat sayembara untuk menangkap Bung Tomo. Makanya beliau sementara bersembunyi di Malang,” imbuhnya.

Agung mengatakan, sejarah perjuangan Bung Tomo dalam konsisten melakukan orasi mempertahankan kemerdekaan melalui siaran radio dari beberapa tempat di wilayah Malang.

“Mulai di Celaket, Jalan Bandung, Klojen, hingga ke Bululawang,” ujarnya.

Agung mengatakan, bara pertempuran Surabaya juga terus dikobarkan Bung Tomo dari Malang. Menurut dia, Bung Tomo juga pernah melakukan orasi secara langsung di Stadion Gajayana, Kota Malang.

Stadion itu menjadi salah satu saksi bisu jejak perjuangan Bung Tomo mempertahankan kemerdekaan dari Kota Malang. Kala itu ribuan warga Malang berbondong-bondong datang ke stadion untuk mendengarkan pidato Bung Tomo.

“Ribuan orang berkumpul di Stadion Gajayana untuk mendengarkan orasi Bung Tomo pada awal 1946 sebagai upaya menggalang kekuatan melanjutkan pertempuran Surabaya,” paparnya.

Semangat mempertahankan kemerdekaan kala itu menjadi kunci pemersatu bangsa tanpa memandang perbedaan. Selain itu, barisan rakyat Malang mulai terpanggil untuk bersiap siaga membantu Surabaya melawan sekutu jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

Agung mengatakan, ada 2 fase rakyat Malang dan Surabaya berada di titik persatuan yang utuh. Yakni jelang dan pasca Perang Surabaya pada 10 November 1945. Dia menyebutkan, ratusan warga Malang pernah membantu memperkuat pasukan dalam Perang Surabaya. Ratusan warga itu berangkat dari Malang sebelum perang pecah.

Kemudian pasca perang, Bung Tomo juga sempat membuat barisan rakyat Malang bersiaga untuk menghadapi Perang Surabaya.

“Jadi saya lihat ada 2 fase. Pertama sebelum 10 November dan pasca 10 November ketika Bung Tomo menggalang pasukan dari Malang untuk membantu Surabaya,” ujarnya.

Popular Post

Pembuangan limbah tambak.

DPRD Jember dan OPD Sidak Gabungan, Serius Tangani Keluhan Warga soal Pembuangan Limbah Tambak

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Menanggapi aksi unjuk rasa warga beberapa waktu lalu, DPRD Jember menggelar sidak bersama beberapa organisasi perangkat daerah ...

Keunggulan iPhone 17.

8 Keunggulan iPhone 17 Siap Jadi Primadona Dibanding Seri iPhone 16: Lebih Canggih, Lebih Kuat, dan Lebih Tipis!

Dwi Linda

Tugujatim.id – Apple kembali menghadirkan inovasi terbaru melalui iPhone 17 yang diklaim memiliki banyak peningkatan dibandingkan seri sebelumnya. Dengan berbagai ...

Gus Fawait.

Gus Fawait Resmi Teken SK Honorer PPPK Tahap 1 dan Libur Guru, Utamakan Kesejahteraan Tenaga Kerja

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Bupati Jember Muhammad Fawait (Gus Fawait) menandatangani dua kebijakan vital, yaitu terkait SK honorer PPPK yang lolos ...

Banjir luapan.

16 Pintu Klep Tak Berfungsi Biang Banjir Luapan di Tempuran Mojokerto, Petugas Siaga Pantau lewat Drone

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena bencana banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Hasil asesmen ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...