TUBAN, Tugujatim.id – Sektor pariwisata di Kabupaten Tuban mulai beroperasi sejak status penyebaran virus corona di Bumi Wali turun dan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masayarakat (PPKM) Level 2 untuk periode tanggal 31 Agustus 2021 hingga 6 September 2021.
Kendati demikian, promosi wisata tampaknya belum bisa dilakukan Dinas Pariwiasata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Tuban demi mencegah gelombang penularan Covid-19 yang baru. Terlebih, saat ini wilayah Kabupaten Tuban masih dalam tahap evaluasi PPKM.
Kepala Bidang Pariwisata, Disparbudpora Kabupaten Tuban, Suwanto saat dikonfirmasi mengatakan bahwa saat ini wilayahnya masih melihat animo dan tingkat kesadaran masyarakat (pengunjung) untuk mematuhi protokol kesehatan, dengan menerapkan 5M. Seperti, mencuci tangan pakai sabun, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi mobilisasi.

“Gas dan rem, Mas. biar tumbuh alami,” ujar Kepala Bidang Pariwisata, Dispabudpora Kabupaten Tuban, Suwanto lewat pesan singkatnya, Minggu (5/9/2021).
Suwanto menambahkan, dengan kondisi yang seperti ini, masing-masing pelaku wisata agar bisa menyesuaikan diri. Terutama dalam memahami dan mentaati aturan prokes.
Pihaknya juga meminta kepada masyarakat agar tidak terlalu euforia dalam memahami pelonggoran usai diperbolehkannya sektor wisata untuk beroperasi kembali.
“Semoga masyarakat tidak euforia dan abai terhadap prokes di mana pun berada, terutama di tempat umum,” ungkapnya.
Pengawasan juga terus dilakukan oleh Disparbudpora Kabupaten Tuban agar pengelola dan pengunjung memahami bahwa kondisi saat ini masih pada masa pandemi Covid-19.
“Pengawasan sementara kami minta laporan lewat Whatsapp dan sebagian kami pantau lewat teman-teman pariwisata,” pungkasnya.