Tugujatim.id – Gunung Api Semeru terletak di Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur dengan posisi geografis di Latitude -8.108°LU, Longitude 112.92°BT. Gunung ini memiliki ketinggian 3676 mdpl.
Saat ini masyarakat sekitar sedang tertimpa musibah akibat erupsi Semeru yang menggegerkan pada Sabtu (4/12/2021). Gunung Semeru merupakan salah satu gunung yang sangat aktif di Indonesia.
Melansir dari website MAGMA (Multiplatform Application for Geohazard Mitigation and Assessment) Indonesia mencatat Semeru telah mengalami enam kali erupsi selama awal Desember 2021 ini.
1. Erupsi Pertama
Pada Sabtu (4/12/2021), terjadi erupsi Gunung Semeru tepatnya pukul 14:50 WIB. Erupsi ini terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi 5.160 detik. Akan tetapi visual letusan tidak teramati.
2. Erupsi Kedua
Di hari yang sama, Semeru kembali erupsi tepat pada pukul 23:59 WIB. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 480 detik. Sementara visual letusan tidak teramati. Data tersebut menunjukkan durasi erupsi lebih pendek daripada erupsi sebelumnya di hari yang sama.
3. Erupsi Ketiga
Minggu (5/12/2021), Semeru kembali erupsi pada pukul 05:03 WIB. Erupsi terjadi dengan tinggi kolom abu teramati ± 500 m di atas puncak (± 4176 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih dengan intensitas tebal ke arah utara dan tenggara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 10 mm dan durasi 201 detik.
4. Erupsi Keempat
Masih pada hari yang sama, erupsi Semeru kembali terjadi pada pukul 10:08 WIB. Akan tetapi, visual letusan tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 37 mm dan durasi 6600 detik.
5. Erupsi Kelima
Pada hari Senin (6/12/2021), erupsi Gunung Semeru kembali terjadi tepatnya pukul 07:53 WIB. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 24 mm dan durasi 240 detik, dengan visual letusan yang tidak teramati.
6. Erupsi Keenam
Masih di hari yang sama, erupsi Semeru kembali terjadi pada pukul 08:55 WIB. Namun, visual letusan tidak teramati. Hanya saja seismograf berhasil merekam erupsi ini dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 480 detik.
Dalam keadaan ini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) seperti yang dilansir oleh magma.esdm.go.id, merekomendasikan kepada masyarakat, pengunjung, ataupun wisatawan agar tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah atau puncak Semeru dan jarak 5 km arah bukaan kawah di sektor tenggara – selatan.
Selain itu, mereka diminta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk mengantisipasi terjadinya gejala perubahan ancaman bahaya.
Kemudian, masyarakat juga diminta tidak beraktivitas dan menjauhi area terdampak material awan panas karena saat ini masih bersuhu tinggi. Selain itu, mereka harus mewaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.