Selama Pandemi Covid-19, PMI di Kabupaten Kediri Turun 50 Persen

Dwi Lindawati

News

Kabid Transmigrasi dan Penempatan Tenaga Kerja Disnaker Kabupaten Kediri Jumadi.(Foto: Noe/Tugu Jatim)
Kabid Transmigrasi dan Penempatan Tenaga Kerja Disnaker Kabupaten Kediri Jumadi.(Foto: Noe/Tugu Jatim)

KEDIRI, Tugujatim.id – Setahun pandemi Covid-19 menyerang sangat berpengaruh langsung terhadap pekerja migran Indonesia (PMI) yang akan berangkat ke negara tujuan. Khususnya untuk para pekerja migran yang merencanakan ke negara Asia-Pasifik (Aspak). Seperti di Kabupaten Kediri, jumlah pekerja migrannya mengalami penurunan drastis.

Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Kediri mencatat ada penurunan 50 persen kategori pekerja migran. Kabid Transmigrasi dan Penempatan Tenaga Kerja Jumadi menerangkan pada 2019, disnaker mencatat ada 4.153 PMI asal Kabupaten Kediri. Memasuki 2020, Jumadi mengatakan, jumlahnya menurun menjadi sekitar 2.100 orang.

“Sudah turun drastis, hanya 50 persen dari sebelumnya,” terang Jumadi saat dikonfirmasi tugujatim.id.

Dia menerangkan pada 2020 lalu, negara dengan tujuan Aspak yang diperbolehkan hanya Hongkong. Sedangkan negara yang lain belum diperbolehkan. Dengan demikian, Jumadi menambahkan, tidak banyak pekerja migran yang berangkat ke luar negeri.

Lantas bagaimana dengan yang mereka yang sudah telanjur mengikuti pelatihan kerja pekerja migran?
Mendapatkan pertanyaan ini, Jumadi memperkirakan bahwa mereka masih berada di Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLK-LN). Namun, dia belum bisa memastikan bagaimana kondisi calon pekerja migran yang masih ditampung di BLK-LN untuk mengikuti pelatihan.

“Kira-kira masih (ada yang ditampung, red) di BLK-LN menunggu jadwal dan masih pelatihan di BLK-LN. Kalau yang di luar Hongkong, ya masih nunggu jadwal,” terang Jumadi.

Dia melanjutkan, ada tiga BLK-LN yang ada Kabupaten Kediri, yakni di Jambean, Kecamatan Kras; Wonorejo, Kecamatan Wates; dan Turus, Kecamatan Gurah.

Berdasarkan rekapan disnaker, dia juga mencatat ada enam kecamatan asal warga yang berangkat ke luar negeri. Yakni, Mojo, Ringinrejo, Kras, Kandat, Ngancar, dan Wates. Enam kecamatan ini dinilai potensi pengirim pekerja migran.

“Untuk desanya tersebar, yang jelas masyarakat enam kecamatan di perbatasan Blitar dan Tulungagung ini yang banyak PMI,” ujarnya.

Popular Post

Pembuangan limbah tambak.

DPRD Jember dan OPD Sidak Gabungan, Serius Tangani Keluhan Warga soal Pembuangan Limbah Tambak

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Menanggapi aksi unjuk rasa warga beberapa waktu lalu, DPRD Jember menggelar sidak bersama beberapa organisasi perangkat daerah ...

Keunggulan iPhone 17.

8 Keunggulan iPhone 17 Siap Jadi Primadona Dibanding Seri iPhone 16: Lebih Canggih, Lebih Kuat, dan Lebih Tipis!

Dwi Linda

Tugujatim.id – Apple kembali menghadirkan inovasi terbaru melalui iPhone 17 yang diklaim memiliki banyak peningkatan dibandingkan seri sebelumnya. Dengan berbagai ...

Gus Fawait.

Gus Fawait Resmi Teken SK Honorer PPPK Tahap 1 dan Libur Guru, Utamakan Kesejahteraan Tenaga Kerja

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Bupati Jember Muhammad Fawait (Gus Fawait) menandatangani dua kebijakan vital, yaitu terkait SK honorer PPPK yang lolos ...

Banjir luapan.

16 Pintu Klep Tak Berfungsi Biang Banjir Luapan di Tempuran Mojokerto, Petugas Siaga Pantau lewat Drone

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena bencana banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Hasil asesmen ...

barito renewables energy dok bni sekuritas 169 ezgif.com png to webp converter

Saham BREN, Kinerja, Prospek, dan Analisis Mendalam

ilmi habibi

Tugujatim.id – Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menjadi salah satu emiten yang menarik perhatian investor di Bursa Efek ...

Puting beliung di Jember.

Angin Puting Beliung di Jember Rusak Rumah Warga Desa Jambearum, Dua Dusun Terdampak!

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Angin puting beliung di Jember, Jawa Timur, terjadi pada Jumat (28/02/2025). Akibatnya, sejumlah rumah warga di Desa ...