KEDIRI, Tugujatim.id – Tantangan profesi perawat dalam memperingati Hari Perawat Nasional (HPN) perlu menjadi perhatian khusus. Hal tersebut dikarenakan masa pandemi yang belum usai dan profesi ini salah satu garda terdepan dalam proses penanganan pasien Covid-19.
Berdasarkan data DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Kediri, selama setahun masa pandemi Covid-19, ada 124 perawat yang terkonfirmasi positif. Dari ratusan yang terkonfirmasi, hanya ada satu perawat yang diketahui meninggal dunia.
“Kalau data yang kami catat cuma 1 orang yang meninggal dunia dari 124 yang terkonfirmasi positif Covid-19,” terang Ketua DPD PPNI Kota Kediri Erwanto saat dikonfirmasi tugujatim.id Rabu (17/03/2021).

Menurut dia, tantangan profesi ini diakui cukup berat. Sebab, profesi ini berhadapan langsung dengan para pasien yang terkonfirmasi Covid-19. Selain itu, Erwanto menjelaskan bahwa ada dua sisi yang perlu diperhatikan melihat tantangan profesi perawat. Dia mengatakan, pertama yaitu profesi ini akan semakin membanggakan karena turut aktif dalam penanganan saat pandemi. Kedua, di sisi lain Erwanto juga tidak memungkiri ada kalangan masyarakat yang melihat bahwa profesi perawat mempunyai risiko tinggi.
“Khususnya saat ini, memang ada yang berpandangan seperti itu. Tapi, kami sudah memberikan banyak pelatihan untuk menangani masa krisis, jadi semua kemungkinan terburuk bisa dicegah,” imbuhnya.
Tak hanya itu, pandangan yang ada dari masyarakat juga pasti akan memengaruhi lembaga pendidikan tinggi yang mempunyai jurusan atau program studi keperawatan. Dia menegaskan bahwa masyarakat yang berkeinginan melanjutkan pendidikan keperawatan tidak perlu memandang berlebihan dalam menghadapi pandemi. Justru, saat ini perawat merupakan profesi yang sangat membanggakan dalam menghadapi pandemi. (noe/ln)