SURABAYA, Tugujatim.id – Pariwisata Jawa Timur masih menjadi jujukan favorit wisatawan domestik maupun mancanegara. Dalam setahun, transaksi fantastis wisata Jatim mencetak Rp486 triliun.
Hingga 21 Juli 2023, BPS mencatat 200.550.000 wisatawan Nusantara yang bertandang ke Jatim.
Menurut Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, hal tersebut tidak lepas dari banyaknya destinasi menarik dan khas di Jawa Timur yang menjadi langganan bagi para wisatawan.
“Jawa Timur ini punya banyak destinasi wisata Jatim yang menarik yang sudah kelas dunia dan tidak dimiliki oleh negara lain. Seperti Kawah Ijen dan Gunung Bromo. Lalu ada Gili Iyang yang memiliki kandungan oksigen terbaik kedua. Jadi pilihan destinasi wisatanya sangat beragam,” katanya.
Untuk Pulau Jawa saja, BPS mencatat kunjungan domestik mencapai 75,49 persen. Di mana pada 2022 Jawa Timur menjadi tujuan utama dengan total perjalanan 27,29 persen. Juga, tertinggi di Indonesia. Disusul Jawa Barat 16,81 persen dan Jawa Tengah 15,02 persen.
Khofifah melihat, tiga daerah; Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Malang yang menjadi tujuan favorit bagi wisatawan Nusantara. Pada 2022 tercatat total pengeluaran Rp2,43 juta setiap perjalanan.
Pengeluaran tersebut paling banyak mengalir untuk keperluan akomodasi sebesar 25,31 persen, transportasi 20,97 persen, dan keperluan makan minum 17,76 persen.
Meningkatnya jumlah perputaran transaksi wisata Jatim ini juga tidak lepas dari giatnya promosi melalui media massa dan media sosial.
“Misi kami di bidang pariwisata ini bersamaan dengan misi dagang dan investasi bersama provinsi lain. Khususnya menyasar kepada warga Jatim supaya bisa sambang ke tanah leluhur Jatim, otomatis sambil wisata,” ujarnya.
Diketahui, sebanyak 250 event di Jawa Timur, delapan di antaranya telah terdaftar dalam program Karisma Event Nusantara (KEN) 2023 oleh Kemenparekraf RI.
Delapan event tersebut yaitu Festival Reog Ponorogo, Jember Fashion Carnival, Festival Gandrung Sewu Banyuwangi, Restival Rujak Uleg Surabaya, East Java Fashion Harmony, Banyuwangi Ethno Carnival, Festival Musik Tradisional Rontek Pacitan, serta Baru Street Food.
Writer: Izzatun Najibah
Editor: Dwi Lindawati