MOJOKERTO, Tugujatim.id – Pengadilan Negeri (PN) Mojokerto memutuskan terdakwa kasus pembunuhan siswi Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, yaitu AA divonis dengan hukuman tujuh tahun empat bulan dan pelatihan kerja selama enam bulan di LPKA (Lembaga Pembinaan Khusus Anak) Kelas II-A Blitar.
Sidang putusan yang berlangsung secara daring pada Jumat (14/7/2023) di ruang sidang PN Mojokerto ini diikuti oleh hakim tunggal, BM Cintia Buana; terdakwa AA yang didampingi orang tua; penasehat hukum terdakwa, Nurwa Indah; serta perwakilan dari keluarga korban.
BM Cintia saat membacakan putusan terdakwa AA mengatakan, putusan ini diambil berdasarkan pasal 76C juncto pasal 80 ayat 3 UU nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
Selain itu, hukuman terdakwa juga mengacu pada pasal 81 ayat 2 UU nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak dengan ancaman hukuman paling lama separuh dari hukuman orang dewasa yaitu 15 tahun.
“Menjatuhkan vonis untuk AA yakni hukuman selama tujuh tahun empat bulan dan pelatihan kerja selama enam bulan di LPKA Kelas II-A Blitar,” kata hakim BM Cintia.
Tak pelak, putusan ini memancing reaksi dari kerabat korban yang hadir. Kerabat korban tampak tidak puas dengan putusan hakim. Bahkan, terjadi adu mulut antara kerabat korban dengan hakim yang masih berada di ruangan sidang.
Salah satu kerabat yang tidak diketahui identitasnya lantas berteriak-teriak bahwa hukuman ini tidak setimpal. Baginya, hukuman tersebut tidak memperhatikan sisi kemanusiaan. “Kami menuntut keadilan! Bagaimana seandainya kejadian ini dialami oleh putri Anda sendiri?! Mana sisi keadilan yang kami dapatkan? Hukuman ini belum pantas!,” teriak salah satu kerabat korban.
Keadaan yang ricuh ini lantas didatangi langsung oleh Kapolresta Mojokerto, AKBP Wiwit Adisatri. Sambil menenangkan kerabat korban, Wiwit memberi penjelasan bahwa prosedur hukum sudah diambil. Maka, langkah selanjutnya, keluarga korban dapat mengambil langkah banding.

“Secara manusiawi, kami paham apa yang dialami oleh keluarga korban. Tapi ini negara hukum. Maka, putusan ini dapat diajukan banding. Kami juga ingatkan agar jangan sampai melakukan perbuatan yang melanggar hukum juga,” ucap Wiwit.
Setelah mendapatkan penjelasan tersebut, kerabat korban berikut keluarga inti korban berangsur-angsur membubarkan diri dari PN Mojokerto.
Reporter: Hanif Nanda
Editor: Lizya Kristanti