SURABAYA, Tugujatim.id – Baru-baru ini, kasus penipuan lewat robot trading kembali mencuat. Sepanjang 2022, tidak sedikit kasus dugaan investasi bodong tersebut telah memakan banyak korban, bahkan dari kalangan selebriti.
Seperti DNA Pro, Quote, Fahrenheit, Net89, dan terakhir Auto Trade Gold (ATG) milik Crazy Rich asal Surabaya Dinar Wahyu Saptian Dyfring alias Wahyu Kenzo yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka. Wahyu Kenzo sendiri mengelola bisnis robot trading ATG-nya melalui perusahaan PT Pansaky Berdikari Bersama (Panshaka).
Tidak main-main, hasil penipuannya memakan sekitar 25 ribu orang warga Indonesia dan warga luar negeri. Wahyu Kenzo pun mampu meraup keuntungan sebesar Rp9 triliun.
Karena itu, di zaman yang semakin maju akan perkembangan teknologi ini, masyarakat perlu mewaspadai terutama dalam hal berinvestasi melalui sistem robot trading. Karena pada dasarnya, robot trading ada yang memiliki kualitas baik dan tidak.
Jika Anda ingin memulai menggunakan robot trading, setidaknya terlebih dahulu memahami mekanisme dan mengetahui risikonya. Selain itu, Anda juga perlu mencari tahu robot trading uang dikelola oleh individu atau tim berpengalaman.
Robot ini dapat melakukan uji algoritma guna mengetahui pangsa pasar lama untuk melihat dan menilai performanya. Walau hasilnya tidak bisa dijadikan sebagai patokan, tapi mampu menjadi sebuah gambaran. Jadi, jika kualitas robot semakin baik maka keuntungan yang didapat oleh pembuat dan pengguna juga akan semakin banyak.
Tak pelak, tidak sedikit juga kerugian yang didapat oleh pengguna bahkan jumlahnya hingga triliunan rupiah. Sistem yang dikelola oleh tim pembuat akan menjadi alat untuk mengiming-iming pengguna dengan keuntungan besar sehingga banyak masyarakat yang tergiur.
Umumnya, pembuat akan membuat skema model ponzi atau skema piramida di dalam MLM. Sebenarnya, aturan tersebut telah melanggar Pasal 9 UU Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan dan Pasal 21 UU huruf K UU Nomor 70 Tahun 2019 tentang Pemendag Distribusi Barang Langsung. Regulasi tersebut dibuat untuk menghindari adanya kecurangan memperoleh keuntungan melalui biaya partisipasi member baru.
Baca Berita Lainnya:
Crazy Rich Surabaya Wahyu Kenzo Ditahan terkait Dugaan Penipuan Robot Trading ATG
Wahyu Kenzo Raup Untung Rp9 T, Hasil Menipu 25 Ribu Korban lewat Robot Trading ATG
Kronologi Crazy Rich Surabaya Wahyu Kenzo Ditangkap
Cari Cuan dari Robot Trading ATG, Wahyu Kenzo Diduga Miliki Rumah Mewah di Malang
Kisah Warga Malang Jadi Korban Robot Trading ATG
Biasanya, awal dugaan penipuan dapat tercium dengan modus rekrut anggota baru yang diminta menyertakan sejumlah dana sebagai modal memperoleh keuntungan. Jumlahnya berbeda-beda sesuai harga paket yang ditawarkan.
Umumnya, model pemilihannya, semakin besar paket yang dipilih akan semakin besar pula keuntungan yang diperoleh nantinya. Dana tersebut akan ditransfer melalui rekening yang sudah ditentukan dalam sistem robot trading.
Lalu, jika pengguna ingin memperoleh keuntungan yang lebih banyak lagi, pengguna harus merekrut anggota baru (member-get-member), tentunya sama dengan embel-embel mendapatkan keuntungan tinggi.
Model seperti ini akan menjadi siklus dalam sistem robot. Hingga akhirnya akan disadarkan ketika member sulit menarik dana atau withdraw sampai uang pengguna akan berkurang secara terus-menerus.