BATU, Tugujatim.id – Berdasarkan assessment Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, akhirnya Kota Batu resmi berubah status menjadi PPKM Level 1 pada Selasa (21/09/2021). Tapi, sesuai Inmendagri Nomor 42 Tahun 2021, Kota Dingin ini masih masuk di Level 3.
Assessment dari Kemenkes ini diketahui dari unggahan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di akun media sosialnya. Kota Batu menjadi 1 dari 18 kota/kabupaten di Jatim yang dinyatakan turun ke Level 1.
Dan 18 wilayah itu seperti Tuban, Sumenep, Situbondo, Sidoarjo, Sampang, Pasuruan, Pamekasan, Pacitan, Magetan, Lamongan, Kota Surabaya, Kota Pasuruan, Kota Kediri, Kediri, Jombang, Gresik, Banyuwangi, dan Jember.
Sementara itu, untuk 19 kota/kabupaten yang masuk Level 2, yakni Tulungagung, Probolinggo, Trenggalek, Ponorogo, Ngawi, Nganjuk, Mojokerto, Malang, Madiun, Lumajang, Kota Probolinggo, Kota Mojokerto, Kota Malang, Kota Madiun, Kota Blitar, Bondowoso, Bojonegoro, Blitar, dan Bangkalan.
“Alhamdulillah, 50 persen daerah di Jatim sudah masuk Level 1 dan 50 persen masuk Level 2 berdasarkan assessment situasi Covid-19 Kemenkes,” tulisnya.
Meski begitu, Khofifah tetap mengimbau warga tetap waspada dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) 5M. Mulai dari memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjaga kesehatan, dan menghindari kerumunan.
“Alhamdulillah, kami tidak berhenti bersyukur atas capaian ini dengan tetap berikhtiar dan berdoa agar kasus Covid-19 di Jatim terus melandai dan terkendali,” tambah Khofifah.
Terkait status PPKM menurut surat Inmendagri Nomor 42 Tahun 2021, turun levelnya suatu wilayah juga dinilai dari capaian vaksinasi untuk masyarakat umum harus menyentuh angka 50 persen dan bagi lansia harus di atas 40 persen.
Nah, untuk menuju Level 1, cakupan untuk masyarakat umum harus menyentuh angka 70 persen dan lansia 60 persen. Sementara itu, data percepatan vaksinasi di Kota Batu per 20 September 2021 untuk capaian vaksin dosis pertama mencapai 57 persen. Untuk lansia, data per 1 September baru tercapai 24,34 persen.
”Semoga dalam 2 pekan, capaian vaksinasi bisa terus digenjot. Terutama kepada lansia yang selama ini ada banyak kendalanya. Mulai penyakit komorbid hingga akses ke tempat vaksinasi terlalu jauh,” harap Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso.
Meski begitu, pihaknya sudah mulai mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyambut penurunan level PPKM ini. Di mana dalam situasi ini, tempat wisata dan fasilitas umum sudah mulai boleh dibuka dengan penerapan prokes.
Selain itu, nantinya dalam operasional tempat wisata tetap harus memberlakukan pembatasan jumlah pengunjung. Hanya sebanyak 25-50 persen dari total kapasitas.
”Tempat wisata juga harus terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi agar bisa melalukan tracking atas kunjungan wisatawan,” terangnya.