SURABAYA, Tugujatim.id – Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa AWS) memberi kan empat pernyataan sikap dan mengecam penghalang kerja jurnalistik di masa Pemilu 2024.
Ketua Stikosa AWS, Jokhanan Kristiyono mengatakan, tugas pers memberikan informasi kepada masyarakat, namun tidak sedikit pelaku jurnalistik tidak mendapat akses yang baik.
“Bahkan ada beberapa wartawan yang merasakan tindak kekerasan. Nah bagaimana bisa memberikan informasi baik kalau aksesnya terbatas,” kata Jokhanan Kristiyono di Kampus AWS, Surabaya, Rabu (7/2/2024).
Menurutnya, menghalangi kerja jurnalistik sama halnya membatasi ruang demokrasi. Selain itu, dia juga menyinggung sejumlah kampus yang masuk dalam ranah politik praktis.
“Seharusnya kampus tidak ada praktik politik, adanya belajar politik. Jadi sebenarnya momen yang baik kampus hadir sebagai insan cendekiawan yang bisa memberikan pesan yang baik kepada partai, pelaku politik, dan pemerintah,” ujarnya.
Jokhanan juga menegaskan jika AWS tidak menerima permintaan dari pihak tertentu yang mengandung imbauan menyatakan narasi keberhasilan pemerintahan Presiden Jokowi.
“Tidak ada himbauan apapun membuat video, evaluasi kinerja,” tegasnya.
BACA JUGA: Pernyataan Sikap Ikatan Keluarga Alumni Unisma: Presiden Harus Sadar Diri
Berikut pernyataan skap Stikosa AWS
1. Kami mengajak setiap pihak, baik politisi, aparat pemerintah, Polri-TNI, akademisi perguruan tinggi, dan masyarakat luas, mendukung pelaksanaan pemilu damai
2. Sebagai kampus komunikasi tertua di Indonesia Timur, kami menuntut agar semua pihak melakukan praktek komunikasi politik secara transparan, cerdas, jauh dari gagasan-gasan yang multi tafsir apalagi menyesatkan, sehingga tidak membingungkan masyarakat.
3. Stikosa AWS sebagai kampus jurnalistik, mendorong aparat pemerintah dan keamanan, pelaku politik, masyakarakat luas, agar menghormati tugas wartawan termasuk saat melakukan peliputan Pemilu 2024, sebagai semangat menjunjung tinggi kemerdekaan dan kebebasan pers
4. Kami sebagai akademisi kampus komunikasi, menuntut proses politik yang menjunjung tinggi etika, semangat menghormati, demi terwujudnya pemilu yang bermartabat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter : Izzatun Najibah
Editor : Darmadi Sasongko