Oleh: Alfianoka Wahyu Muktiaarta, Mahasiswi UMM
MALANG, Tugujatim.id – Pandemi Covid-19 telah terkonfirmasi memasuki Indonesia semenjak akhir 2019. Dengan adanya pandemi ini tentunya memiliki dampak yang hingga saat ini sangat terasa di berbagai negara, tak terkecuali di Indonesia. Tidak hanya berpengaruh pada kesehatan, tapi juga memberikan dampak pada banyak aspek termasuk sektor ekonomi. Di mana beberapa negara termasuk Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi negatif pada triwulan pertama dan triwulan kedua pada 2020.
Di Indonesia sendiri, angka pengangguran serta kemiskinan mengalami kenaikan. Berdasarkan perhitungan year-on-year (YoY) pertumbuhan ekonomi pada triwulan pertama pada 2020 menunjukkan kelemahan yaitu hanya mencapai 2,97% dibandingkan triwulan pertama pada 2019 yaitu 5,07%. Pada triwulan kedua 2020 juga menunjukkan kemunduran sebesar -5,32%. Dampak dari menurunnya persentase ekonomi yang ada di Indonesia yaitu meningkatnya angka pengangguran dan kemiskinan karena adanya PHK secara besar-besaran selama masa pandemi Covid-19.
Karena itu, ada banyak hal yang harus dilalui para pelaku usaha. Dengan adanya rintangan tersebut, mereka mau tidak mau harus memutar otak bagaimana cara untuk mempertahankan usahanya. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mempertahankan usaha di tengah pandemi. Salah satunya membuat strategi digital.
Di era digital seperti saat ini, para pelaku usaha bisa melakukan penjualan barang dagang mereka dengan cara online. Hal ini bisa menjadi salah satu cara dalam meningkatkan penjualan dan dapat mengembangkan usaha di tengah pandemi. Penjualan secara online tentunya perlu adanya strategi seperti menggunakan platform online (e-commers, marketplace, dan media sosial seperti Instagram).
Selain itu, ada strategi lainnya yang bisa dilakukan para pelaku usaha yaitu dengan cara menggabungkan pagelaran seni budaya yang ada di wilayah masing-masing serta mendirikan stan untuk bazar. Kegiatan seperti ini telah dilakukan di Kota Ponorogo pada November 2021. Secara tidak langsung, dengan adanya kegiatan tersebut disambut antusias masyarakat di sekitar Kota Ponorogo. Usaha yang dipamerkan dapat berupa produk olahan, produk makanan-minuman, hingga produk kerajinan tangan seperti tas, dompet, hingga lukisan. Dalam kegiatan tersebut tidak hanya sekadar menjunjung nilai budaya, tapi di sisi lain bertujuan untuk meningkatkan gairah perekonomian yang dilakukan oleh pelaku usaha dalam masa pandemi Covid-19.
Dengan adaya kegiatan pagelaran yang dilakukan di Kota Ponorogo telah mendapatkan respon positif oleh pemerintahan daerah dimana pagelaran ini nantinya akan muncul ide-ide baru salah satunya yaitu membuat agenda di masing-masing kelurahan yang mempunyai potensi dimana akan membuat agenda pasar dadakan yang terjadwal yang dilakukan setiap minggu di lingkungan masing-masing kelurahan tersebut. Harapan dari adanya kegiatan tersebut pemerintah daerah setempat akan bisa mengurai mengenai kebutuhan pemasaran khususnya bagi UMKM yang selama ini telah membantu meningkatkan perekonomian daerah.