BATU, Tugujatim.id – Stunting atau gangguan pertumbuhan pada balita akibat kekurangan asupan gizi menjadi perhatian serius Pemerintah Kota (Pemkot) Batu. Lantaran, 14,8 persen dari 7.000 balita atau 1.036 anak yang mengikuti Bulan Timbang pada Februari 2021 di Kota Batu mengalami stunting.
“Banyak ibu muda yang melakukan diet ngawur, tanpa memperhatikan nutrisi yang dibutuhkan ibu dan anak,” ujar Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko pada Jumat (16/04/2021).
Menurut Dewanti, gangguan pertumbuhan balita tersebut juga dapat berdampak pada penurunan tumbuh kembang dan kecerdasan anak. Untuk itu, pihaknya memberikan perhatian serius pada masalah stunting demi menciptakan generasi yang berkualitas.
Dewanti mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mengedepankan asupan nutrisi buah hatinya. Selain itu, dia juga mengimbau orang tua balita agar meningkatkan dalam memberikan kasih sayang kepada anak.
“Dengan adanya pelayanan Posyandu diharapkan permasalahan kurangnya gizi dan kasih sayang pada anak dapat diatasi,” tuturnya.
Pihaknya juga telah membentuk tim percepatan penanganan stunting demi mengintervensi asupan nutrisi balita dan ibu hamil.
“Saya memang meminta untuk percepatan penanganan karena hal ini menjadi prioritas presiden. Baik penanganan kesehatan, ekonomi, dan stunting ini tidak bisa diabaikan meski masa pandemi,” ucapnya.
“Data terkait stunting nanti yang sudah lengkap dan benar akan diberikan kepada pihak DPRD Kota Batu untuk dasar membuat program penanganan stunting,” imbuhnya.