SURABAYA, Tugujatim.id – Suhriyeh (60), seorang kuli panggul di Pasar Pabean Surabaya akhirnya bisa menjadi jemaah haji setelah menabung 40 tahun lamanya.
Penantiannya puluhan tahun ini tidak sia-sia, rasa syukur tak henti-hentinya dia ucapkan setelah akhirnya berkesempatan menunaikan ibadab haji di tahun 2024 ini.
Perjuangan Suhriyeh memang tak mudah. Sehari-hari, dia bekerja sebagai kuli panggul di Pasar Pabean Surabaya dengan untung yang tak seberapa.
“Pendapatan saya perhari sekitar 30-40 ribu. Itupun kalau ramai. Setiap hari nabung Rp10 ribu, kalau sepi ya paling saya hanya bisa menyisihkan dua ribu rupiah,” kata Suhriyeh.
Di umur yang saat ini memasuki lanjut usia (Lansia), Suhriyeh sehari-hari mampu memikul barang-barang seberat 50 kilogram dari jam 20.00-04.00 WIB.
Meski berat, inilah yang nasib yang dia jalani sejak muda. Semangatnya tak luntur demi sesuap nasi setiap hari.
“Dulu waktu masih muda malah kuat bisa 60 kilo. Barang-barang yang ia panggul antara lain bawang, empon-empon, lombok, dan sejenisnya. Gimana lagi bisanya cuma ini,” terangnya.
Setelah uangnya sedikit demi sedikit terkumpul, akhirnya tahun 2011 dia memberanikan diri untuk mendaftar haji.
Berangkat sendiri, dan menjadi satu-satu anggota di keluarganya yang bisa menunaikan rukun Islam kelima. Suhriyah berharap suatu saat nanti kembali ke Tanah Suci dengan keluarganya.
“Saya sendiri yang mendaftar haji karena saya belum berkeluarga. Kedua orang tua maupun kakak adik saya belum berhaji,” ujarnya.
Pada musim haji ini, anak ketiga dari 5 bersaudara ini tergabung dengan Kloter 15 dari Kota Surabaya. Pukul 05.30 WIB pada Rabu (15/5/2024) kloter 15 dijadwalkan terbang ke tanah suci.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter : Izzatun Najibah
Editor : Darmadi Sasongko